Pancar.id, Jawa Barat – Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) seperti menyelamatkan julukan Kota Kembang yang tersemat di Kota Bandung, Jawa Barat yang sudah begitu padat dan juga sesak.
Di sisi lain, Desa Cihideung sendiri memang sudah lama menjadi sentra bunga potong. Sebagian besar tanaman bunga potong yang ada disana, seperti anyelir, sedap malam, gradiol, aster, crysant, dan lainnya. Sementara sebagian lainnya, merupakan tanaman hias yang dijual dalam kantong-kantong plastik.
Daerah yang terletak tidak jauh dari batas dengan wilayah Kota Bandung ini sudah dicanangkan sebagai Desa Wisata Bunga sejak 1992-an. Di Desa Wisata Bunga itu, para petaninya mengusahakan tidak kurang dari 85 jenis tanaman bunga.
Her Suganda dalam “Wisata Paris van Java” menuliskan, sepanjang perjalanan menyusuri Desa Cihedeung, bagian kiri dan kanan jalan disuguhkan pemandangan tanaman bunga potong dan bunga hias yang tidak terputus-putus.
“Selain bunga potong dan bunga hias, sebagian petani lainnya mengusahakan bonsai dan tanaman hias. Paduan tanaman itu pun menjadikan Cihideung yang berada di kaki Gunung Tangkuban Perahu merupakan oase di Bandung,” tulisnya.
Diketahui, bunga-bunga potong yang telah menjadi andalan usaha para petani tersebut biasanya akan memenuhi kebutuhan pedagang bunga rangkai di Kota Bandung. Kendati demikian, produksi bunga di desa ini tidak selamanya mampu memenuhi kebutuhan.
“Terutama pada saat menjelang Hari Raya Lebaran, Natal, dan Tahun Baru. Ketika momen tersebut para pedagang biasanya akan mengatakan permintaan bunganya akan meningkat. Sehingga mereka akan meminta dari daerah lain,” katanya.
Baca: Menikmati Suasana Ala Alam Afrika di Kampung Kerbau Ngawi
Pasar bunga di Jalan Wastukancana merupakan tempat terbesar penjualan bunga rangkai di Kota Bandung, para pedagangnya pun sudah puluhan tahun berjualan bunga hingga di antaranya ada yang sudah memasuki generasi kedua.
Diceritakan di masa lalu, pasar tersebut merupakan tempat persinggahan para pedagang bunga potong dan bunga hias dari Cihideung dan Lembang. Biasanya mereka akan menjajakan dagangannya dengan berkeliling Kota Bandung.
Di pasar itu juga mereka akan melepaskan lelah, seraya menghitung-hitung penghasilannya. Akan tetapi pada 1987-an, Wali Kota Ateng Wahyudi berinisiatif untuk membangun tempat tersebut menjadi pasar bunga.
Di sisi lain, barulah sekitar 1980-an, Cihideung dikenal sebagai desa penghasil bunga. Penduduknya yang semulanya bertani tanaman dan sayuran pun mulai beralih dikarenakan melihat prospek tanaman bunga yang lebih baik.
Oleh karena itulah Desa Wisata Cihideung telah menjadi salah satu kunjungan bagi mereka yang berkunjung ke kota Bandung. Terlebih lagi Cihideung merupakan salah satu daerah di kawasan Bandung Utara yang alam dan topografi wilayahnya menjanjikan.
Selain itu juga, jarak Cihideung dengan Kota Bandung yang hanya sekitar 10 s.d 12 kilometer, membuat banyak berdiri rumah-rumah mewah dan villa. Ditambah lagi daerah sekitarnya telah tumbuh wisata kuliner.