Pancar.id, Jawa Barat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar Festival Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang dilaksanakan di Rest Area Bumdes Cipayung Girang, Megamendung, mulai dari 26 s.d 28 Desember 2022 mendatang.
Dibuka secara langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, Festival Ekraf digelar sebagai upaya dalam mendukung dan membangkitkan Ekraf, ekonomi wisata dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bogor.
Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan menjelaskan bahwa Festival Ekraf juga dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor terhadap para pelaku UMKM, ekonomi kreatif, dan ekonomi wisata khususnya yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Tingginya jumlah sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Bogor, tentunya hal ini bisa menjadi peluang yang bagus bagi masyarakat, para pelaku pariwisata dan juga UMKM. Kondisi tersebut pun bisa dimanfaatkan dengan menjadi leader pariwisata, sehingga nanti benar-benar bisa menguasai wisata di Kabupaten Bogor,” jelas Iwan belum lama ini.
Iwan menambahkan, Pemkab Bogor juga sangat mendukung penuh baik itu infrastruktur, perizinan dan lainnya untuk warga Kabupaten Bogor yang bergerak di pariwisata. Pihaknya pun berharap para pelaku ekraf agar lebih pandai dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usahanya.
Baca: Pisang Berpeluang Jadi Penggerak Ekonomi Nasional
“Di era digitalisasi seperti saat ini, para pelaku ekraf dituntut untuk lebih pandai dalam memanfaatkan tekonologi digital sebagai upaya dalam mengembangkan usahanya. Jadi, buatlah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa dengan memanfaatkan teknologi digitalisasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kabupaten Bogor, Deni Humaedi mengatakan bahwa Festival Ekraf yang dilaksanakan selama tiga hari mulai dari 26 s.d 28 Desember 2022, menyajikan beragam produk UMKM yang sudah go nasional dan internasional.
“Di Festival Ekraf ini juga, kami turut menampilkan berbagai atraksi seni budaya dan kaulinan urang lembur atau permainan tradisional, seperti enggrang, gerobak sodor, galasin dan lainnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam untuk melestarikan budaya yang mungkin saat ini sudah mulai dilupakan oleh masyarakat akibat perkembangan zaman,” kata Deni.
Festival Ekraf, lanjut Deni, digelar juga sebagai upaya dalam memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas sekaligus juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini: