Pancar.id, Jakarta – Seperti yang diketahui bahwa saat ini Indonesia tengah berduka akibat bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin 21 Desember 2022 lalu.
Diyakini bahwa gempa berkekuatan magnitude 5.6 skala richter itu terjadi akibat adanya aktivitas pergeseran dari sesar atau patahan Cimandiri. Diketahui, sesar atau yang dikenal juga sebagai patahan (fault) merupakan aktivitas geologi yang disebabkan oleh pergeseran antara satu blok batuan dengan blok batuan lainnya.
Aktivitas pergeseran itulah yang pada akhirnya dapat menyebabkan gempa bumi, baik itu dalam skala kecil maupun besar yang tergantung pada pusat pergerakannya.
Sementara itu, tercatat saat ini ternyata ada sebanyak 81 sesar aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kemudian dari puluhan sesar aktif itu, enam di antaranya berada di Provinsi Jawa Barat, termasuk sesar Cimandiri. Selain sesar Cimandiri, masih ada 5 sesar aktif lainnya yang sejak lama telah diantisipasi pergerakannya oleh BMKG dari waktu ke waktu.
Lalu, apa saja sesar aktif yang sejak lama telah diantisipasi pergerakannya oleh BMKG itu?
1. Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri merupakan sesar aktif yang berada di Provinsi Jawa Barat dengan bentangan yang cukup luas, mulai dari muara sungai Cimandiri, Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, sampai dengan Kabupaten Subang.
Sesar yang satu ini juga membentang dengan mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, yang nantinya juga akan mengalami pertemuan dengan Sesar Lembang di Padalarang dan juga Sesar Baribis di Kabupaten Subang.
Disebutkan juga bahwa setiap tahunnya, patahan ini mengalami pergerakan sekitar 4 s.d 6 mm per tahun. Selain itu, diyakini juga bahwa sesar Cimandiri sudah ada sejak 50 juta tahun yang lalu, dan membentuk dua lembah yang besar yaitu lembah Ciletuh dan lembah Cimandiri yang hingga kini masih ada.
2. Sesar Lembang
Sebenarnya sesar Lembang ini juga sudah sejak lama telah menyita perhatian para peneliti dan ilmuwan, entah itu di BMKG atau ilmuwan sejumlah lembaga. Sesuai dengan namanya, patahan yang satu ini terletak di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan jangkauannya yang diketahui memanjang hingga 29 kilometer dari Padalarang s.d Jatinangor.
Baca: Mengenal Sesar Cimandiri, Sesar Tua Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Cianjur
Disebutkan bahwa pada bagian barat, sesar Lembang ini diyakini sudah terbentuk sejak 27 ribu tahun yang lalu, di mana saat ini sisi barat tersebut banyak didominasi oleh pemukiman warga dan persawahan.
Sementara di sisi lainnya yakni di bagian Timur, diyakini terbentuk pada 100 tahun lalu dan saat ini bagian tersebut merupakan titik lokasi wisata tebing yang terkenal seperti Tebing Karaton, The Lodge, Maribaya Hot Spring, Gunung Batu, hingga Bukit Bintang.
3. Sesar Baribis
Bukan hanya di Jawa Barat, nyatanya sesar yang satu ini juga menghubungkan sejumlah Kawasan di provinsi lain yakni Jakarta dan Tangerang. Sesar Baribis sendiri merupakan sesar aktif terpanjang di pulau Jawa. Hal itu dikarenakan lintasannya yang meliputi sisi barat Subang dan Purwakarta, Karawang, Cibatu (Bekasi), Depok, Jakarta hingga Tangerang dan Rangkasbitung.
Sesar ini juga menjadi perhatian, karena Keberadaannya yang disebut-sebut sebagai ancaman besar bagi Jakarta dan sekitarnya jika pergeseran terjadi. Selain itu juga, terdapat sejumlah catatan jika pergerakan sesar Baribis diduga pernah menjadi salah satu penyebab gempa yang terjadi di masa lampau.
Salah satu di antaranya adalah gempa di kawasan yang kini menjadi titik Jakarta pada 1780-an. Kemudian ada juga gempa bumi pada 1862 di titik lokasi Karawang, dan gempa bumi pada 1990 di Kabupaten Majalengka.
4. Sesar Garsela
Sesar ini merupakan akronim dari sebutan Garut Selatan, sesar Garsela sendiri membentang dari barat daya-timur laut wilayah Garut yang terdiri dari dua segmen. Sesar ini juga masih aktif dan memiliki struktur memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 kilometer.
Tercatat, pernah ada dua aktivitas pergeseran yang menyebabkan gempa bumi dari sesar ini, yaitu pada 2015 dan 2017. Diketahui padab 2017, terjadi gempa dengan kekuatan di kisaran magnitude 3.7 dan menimbulkan kerusakan di sekitar wilayah Kamojang, Garut.
5. Sesar Citarik
Jenis sesar yang satu ini membentang dengan pola membelah Jawa Barat dari selatan sampai utara yang meliputi kawasan mulai dari teluk Palabuhanratu, antara Gunung Salak-Pangrango, Bogor, Jonggol, dan berakhir di Bekasi.
Sesar Citarik memiliki ciri berupa kelurusan di sungai Citarik dan memotong Pulau Jawa di bagian barat. Hingga saat ini patahan Citarik masih berstatus aktif, sehingga jika sesar ini bergeser nyatanya juga diyakini berpotensi menimbulkan bencana gempa bumi.
6. Sesar Cipamingkis
Tak hanya sesar Cimandiri yang melingkupi kawasan Sukabumi dan Cianjur, ternyata masih ada satu patahan lainnya yakni sesar Cipamingkis yang tepatnya berada di wilayah Sukabumi bagian timur dan wilayah barat Cianjur. Meskipun begitu, hingga saat ini dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pergeseran dari sesar Cipamingkis sendiri baru memicu gempa yang sangat kecil.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini: