Pancar.id, Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG kini tengah melakukan investasi untuk upaya dekarbonisasi dengan penerapan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sebagai wujud dukungan para Presidensi G20 Indonesia.
Dalam keterangannya, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan bahwa SIG sendiri mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui upaya dekarbonisasi dengan penerapan prinsip-prinsip ESG.
“Upaya tersebut dilakukan sebagai wujud partisipasi dan respon perusahaan terhadap perubahan iklim yang menjadi salah satu isu utama dalam agenda Presidensi G20 Indonesia,” kata Vita Mahreyni, di Jakarta sebagaimana dihimpun dari InfoPublik, Sabtu 19 November 2022.
Vita mengungkapkan, SIG telah ikut ambil bagian dalam upaya dekarbonisasi melalui sejumlah inisiatif sesuai dengan misi dan strategi keberlanjutan (sustainability strategy) yang telah ditetapkan oleh Perusahaan. Bahkan, dalam hal itu, SIG juga telah mendapatkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dilaksanakan pada 4 November 2022 lalu.
“Rapat itu sendiri digelar untuk melaksanakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue pada kuartal IV/2022, yang dimana 60 persen hasilnya akan dimanfaatkan untuk mendukung program ESG guna mencapai target-target keberlanjutan,” ungkapnya.
Baca: Upaya Pemerintah Hasilkan Gandum Lokal Melalui Budidaya
Aksi korporasi itu, lanjut Vita, senada dengan pernyataan Menteri BUMN, Erick Thohir yang menjelaskan bahwa Kementerian BUMN, mendorong BUMN untuk bertransformasi agar dapat menjalankan perannya sebagai value creator and agent for development, serta memberikan manfaat yang nyata bagi negara dan masyarakat.
“Program ESG yang menjadi fokus SIG saat ini, meliputi peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk mengurangi bahan bakar konvensional tak terbarukan (batu bara), peningkatan fasilitas pemanfaatan bahan baku alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan baku tambang dan menggantikannya dengan limbah industrial bahan beracun dan berbahaya (B3) yang dapat didaur ulang (recycle), serta fasilitas persiapan pengelolaan limbah ramah lingkungan,” jelasnya.
Oleh karena itulah, tutur Vita, SIG dipastikan telah menyusun road map dekarbonisasi cakupan satu yang menargetkan penurunan emisi karbon sebesar 515 kg CO2/ton semen pada 2030 mendatang. Selain itu, untuk mencapai target tersebut, SIG juga berkomitmen dalam meningkatkan Thermal Substitution Rate (TSR) hingga 20 persen dan mengurangi clinker factor menjadi 61 persen pada 2030 mendatang.
“Sebagai bukti nyata atas komitmen itu, maka hingga September 2022, SIG sendiri berhasil menekan emisi karbon sebesar 2,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang dikontribusikan dari penurunan clinker factor sebesar satu persen, dan peningkatan TSR sebesar 1.6 persen,” tuturnya.
Di sisi lain, tentunya yang dilakukan itu juga sejalan dengan komitmen BUMN dalam mendukung dan menerapkan transisi energi serta menjalankan prinsip keberlangsungan energi untuk masa depan.