Pancar.id, Jakarta – Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso memastikan, pasokan beras nasional yang dikuasai pemerintah berada dalam jumlah yang aman untuk enam bulan kedepan. Bahkan sebagai upaya dalam mempertahankan stabilitas harga pangan, beras itu juga bisa segera digelontorkan kapan saja melalui operasi pasar.
“Masyarakat jangan khawatir, karena BULOG menjamin bahwa kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga yang terjangkau meskipun di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Selain itu, agar tetap bisa terkendali, kami juga melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini,” kata Budi Waseso di Jakarta, Jumat 18 November 2022.
Budi Waseso mengungkapkan bahwa hal tersebut berkaitan dengan munculnya isu tentang ancaman kelangkaan pangan yang tidak berdasar. Oleh karena itulah, pihaknya pun melakukan pemantauan intensif terkait harga beras di pasaran.
“Beberapa faktor baik internal dalam negeri maupun eksternal, seperti anomali cuaca, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga situasi dalam negeri yang saat ini memasuki musim tanam diduga menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga beras,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Budi Waseso juga menuturkan, BULOG sendiri melakukan kegiatan Operasi Pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sepanjang tahun. Terbukti, instrumen tersebut efektif dalam menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.
“Sampai dengan pagi ini juga, kami sudah menggelontorkan beras operasi pasar di seluruh Indonesia dengan jumlah totalnya hampir sebanyak 1 juta ton. Selanjutnya kami juga setiap hari akan menggelontorkan terus beras itu sampai dengan panen raya berikutnya,” tuturnya.
Budi Waseso menjelaskan, saat ini BULOG memfokuskan diri dalam mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat. Tak hanya itu saja, BULOG juga akan melakukan hal tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak, terlebih lagi ditengah situasi yang terjadi seperti sekarang.
Baca: Jurus Negara Hadapi Fleksibilitas Harga Beras dan Gabah
“Tercatat, untuk jumlah stok yang dikuasai BULOG saat ini adalah sebanyak 625 ribu ton beras di dalam negeri. Di sisi lain, BULOG juga telah melakukan kerjasama dengan mancanegara untuk menyimpan stok sebanyak 500 ribu ton beras komersil yang berada di luar negeri,” jelasnya.
Saat ini, lanjut Budi Waseso, jumlah total stok yang dimiliki BULOG sudah hampir 1,2 juta ton dan tersimpan di gudang-gudang BULOG di seluruh Indonesia yang kemudian juga ditambah dengan stok beras komersil hasil kerjasama di luar negeri.
“Stok beras di luar negeri ini, bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Pada intinya, untuk stok beras saat ini sama sekali tidak ada masalah,” ujarnya.
Dilansir dari laman InfoPublik, BULOG juga akan menggunakan seluruh instrumen yang ada guna menjamin ketersediaan pangan di Indonesia. Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar hingga ke pelosok tanah air, BULOG juga sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara retailnya.
Tak berhenti sampai disana saja, BULOG turut memastikan bahwa seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum BULOG itu sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online.
Baik juga di outlet-outlet binaan Perum BULOG seperti Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada. Selain itu juga, hingga saat ini BULOG terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen agar tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini: