Pancar.id, NTB – Tak hanya dikenal dengan beberapa kuliner pedasnya, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga ternyata memiliki jajanan tradisional yang lezat dengan cita rasanya yang manis. Namanya “Poteng Jaje Tujak”.
Menariknya, poteng jaje tujak ini juga menjadi makanan khas yang biasanya disajikan dan selalu ada setiap Hari Raya Idul Fitri di Pulau Lombok, NTB.
Poteng Jaje Tujak sendiri merupakan makanan sejenis tape yang diolah menjadi makanan ringan. Meskipun namanya terdengar asing khususnya bagi Anda yang berada di luar Lombok, namun rasa dari jajanan ini dijamin akan mampu membuat Anda ketagihan.
Adapun untuk proses pembuatan dari jaje, diolah dari campuran ketan putih dan kelapa parut yang ditumbuk hingga halus. Sementara untuk poteng, terbuat dari ketan putih yang dicampur ragi “apur” dan tambahan air perasan daun “sager” sebagai pewarnanya.
Kemudian setelah itu difermentasikan hingga tiga atau empat hari lamanya sampai mengeluarkan air dan wanginya tercium. Diketahui, jaje tujak sendiri berasal dari bahasa Sasak “Jaje” yang berarti jajan dan “Tujak” yang berarti ditumbuk. Sehingga untuk proses pembuatan jaje tujak ini adalah dengan cara ditumbuk.
Bagi Anda yang ingin membuat sendiri jaje tujak dan poteng di rumah, bisa menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Untuk bahan membuat poteng terdiri dari beras ketan putih, air, ragi tape, daun aaga yang diambil air perasannya, gula pasir secukupnya, dan daun pisang untuk membungkus.
Baca: Menikmati Manuk Napinadar, Kuliner Khas Masyarakat Suku Batak
Sementara untuk bahan membuat jaje tujak terdiri dari beras ketan putih dan hitan, kelapa parut, dan garam secukupnya. Selanjutnya, langkah pertama untuk membuat poteng adalah rendam beras ketan putih di dalam air 2 liter air semalaman dan tiriskan.
Lalu, kukus beras ketan putih hingga mengeluarkan uap yang banyak, setelah itu siram dengan menggunakan 800 ml air saga. Kemudian dikukus kembali selama 15 menit, angkat dan biarkan dingin. Langkah berikutnya, ambil setengah bagian beras ketan putih dan taruh dalam wadah lalu ratakan, taburi gula dan ragi.
Tutupi ketan yang sudah ditaburi ragi dengan sisa setengah beras ketan, namun jangan lupa juga untuk menaburkan ragi di atasnya sampai habis. Terakhir, bungkus atau tutupi ketan dengan menggunakan kain lap dan tutup wadah ketan dengan rapat. Letakkan pada tempat yang kering dan hangat serta biarkan untuk fermentasi selama 2 atau 3 hari.
Jika sudah siap, poteng dapat disimpan dalam kulkas agar bisa bertahan lama. Sementara itu untuk membuat jaje tujak, pertama campurkan ketan putih dan hitam, cuci bersih dan rendam selama 2 jam. Langkah kedua, kKukus beras ketan sampai matang kurang lebih 30 menit, lalu siram dengan air garam dan turunkan.
Setelah itu, campur ketan dengan kelapa parut, dan aduk hingga rata. Kukus kembali ketan yang sudah dicampur kelapa parut hingga matang sempurna. Setelah matang sempurna, angkat ketan, ratakan, haluskan panas-panas dan bungkus jaje tujak dengan daun pisang. Terakhir, sisihkan lalu sajikan poteng dengan jaje tujak.
Silakan tonton berbagai video menarik di sini: