Caraka

Bandara Kertajati Bakal Jadi Lokasi Debarkasi Jemaah Haji

×

Bandara Kertajati Bakal Jadi Lokasi Debarkasi Jemaah Haji

Sebarkan artikel ini

Pancar.id, Jakarta – Kesunyian yang selama ini menyelimuti Bandar Udara Internasional Kertajati itu tak lama lagi akan segera berakhir. 

Deru mesin jet turbofan dari pesawat-pesawat komersial milik maskapai nasional, dan internasional akan kembali memanaskan aspal landasan pacu bandara seluas 1.800 hektare. Ruang tunggu yang luas di bandara itu akan segera terisi.

Pemerintah sudah resmi memutuskan nasib bandara yang dibuka secara resmi pada 24 Mei 2018 lalu itu. Bahwasanya, Bandar Kertajati itu, akan menjadi salah satu lokasi keberangkatan atau embarkasi dan kepulangan (debarkasi) jemaah umrah dan haji Indonesia.

Bukan hanya itu, bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu juga disiapkan pemerintah untuk jalur penerbangan luar negeri. 

Dalam keterangan tertulisnya, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono mengungkapkan bahwa bandara berkode tiga huruf (three letter code) KJT dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) itu akan mengawali penerbangan umrah menuju Jeddah (JED) Arab Saudi pada November 2022 mendatang.

Pernyataan Isnin tersebut juga ternyata sejalan dengan hasil rapat yang dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Kementerian Agama dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait penerbangan langsung (direct flight) Kertajati menuju Jedah. 

Dalam rapat yang dilaksanakan pada 18 Agustus 2022 lalu itu, Menhub Budi Karya Sumadi berharap ada penerbangan feeder dari daerah lain yang memanfaatkan kesempatan pembukaan jalur langsung misalnya dari Kalimantan-Kertajati-Jedah.

Terlebih lagi, potensi jemaah umrah di Indonesia tidak pernah surut. Seperti di Kawasan Cirebon Raya, Kabupaten Indramayu, Majalengka, dan Kabupaten Kuningan (Ciayumajakuning), tercatat jumlah jemaah umrah bisa mencapai ribuan orang. 

Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag menyebutkan, pada 2022, masih terdapat 8.657 jemaah umrah asal wilayah Ciayumajakuning yang belum berangkat. 

Selain itu, Pihak Kemenag sendiri memprediksi, dengan dibukanya zonasi penerbangan langsung ke Jedah dari Kertajati, berpotensi bisa menjaring minat 40 ribu jemaah umrah untuk periode Januari s.d Mei 2023. 

Baca: Kemenag Siapkan Seribu Kuota Beasiswa Non-Gelar Guru Agama

Tentu saja, hal ini merupakan kabar bahagia bagi para jemaah umrah dan haji asal Bumi Pasundan. Pasalnya, mereka tak akan perlu repot lagi menuju Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang jaraknya sekitar 3 s.d 4 jam lewat tol untuk berangkat umrah dan haji. 

“Dengan adanya Bandara Kertajati ini, kami berharap masyarakat semakin mudah dan efisien dalam bermobilitas. Kemudian untuk fasilitas Custom, Immigration, Quarantine (CIQ), saat ini juga sudah dalam posisi siap ditugaskan,” kata Isnin belum lama ini. 

Isnin menambahkan, adapun untuk fasilitas penunjang lain yang disiapkan seperti penginapan atau hotel di dekat bandara, rumah sakit, asrama haji, dan fasilitas yang mendukung kelancaran operasional penerbangan di Bandara Kertajati sangat penting. 

“Aksesibilitas transportasi darat menuju Bandara Kertajati juga nanti akan semakin mudah. Jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menghubungkan Bandara Kertajati dengan wilayah di sekitarnya termasuk Kota Bandung juga direncanakan selesai pada Oktober 2022,” tambahnya. 

Jika jalan tol tersebut sudah beroperasi, lanjut Isnin, jarak tempuh Kota Bandung-Bandara Kertajati lewat Cisumdawu pun tak lebih dari satu jam. Kemundian untuk langkah selanjutnya, Ditjen Perhubungan Udara juga telah mengirimkan surat kepada General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi pada 7 September 2022. 

“Kami meminta dukungan GACA agar dapat memberikan slot yang diminta maskapai Indonesia saat dibukanya penerbangan umrah ke Jedah. Tak hanya untuk penerbangan umrah, bandara yang mampu didarati pesawat badan lebar (wide body) seperti Boeing 777 dan Airbus A380 itu juga tengah disiapkan untuk melayani penerbangan komersial domestik mulai November sampai Desember 2022,” jelasnya. 

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa Bandara Kertajati itu akan diuji coba empat penerbangan per hari, di antaranya ke Kalimantan dan Bali. Setelah itu akan ditingkatkan menjadi delapan penerbangan per hari pada Desember 2022. 

“Sedangkan untuk penerbangan umrah, untuk slot yang disiapkan sebanyak dua flight per hari. Selain itu, bandara yang memulai penerbangan komersial perdananya pada 9 Juni 2018 itu, sejak 2019 juga melayani kargo,” kata Budi. 

Sebuah terminal kargo juga sudah tersedia di Kertajati, dan berdiri di atas lahan seluas 4.480 meter persegi dab setiap tahun terjadi peningkatan jumlah kargo yang diangkut. Seperti pada 2019, jumlah kargo yang diangkut seberat 127 ton, namun pada 2020 tidak ada penerbangan kargo karena adanya pengetatan penerbangan.

Kemudian, pada 2021 jumlah kargo yang diangkut meningkat menjadi 146 ton dan pada 2022 hingga pertengahan September, Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub mencatatkan sudah sebanyak 6.269 ton kargo berhasil diangkut dari Bandara Kertajati.

Bahkan sebagai langkah antisipasi, pihak PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) bersiap membangun kawasan e-commerce hub seluas 68,4 ha berdaya tampung 500 ribu ton. 

Bandara Kertajati pun tentunya akan memainkan perannya sebagai penyangga Bandara Soekarno-Hatta dan menjadi salah satu pondasi pertumbuhan ekonomi Jabar bersama Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang.

Silakan tonton berbagai video menarik di sini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!