Pancar.id, Jakarta – Untuk menjaga pengeluaran negara, saat ini Pemerintah tengah mengkaji menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, seperti Pertalite dan Solar. Namun, penaikan harga BBM itu dipastikan tidak akan dilakukan pada pekan ini. Masih banyak pertimbangan yang harus dilakukan secara detail oleh Pemerintah.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan, “Keputusan itu dilakukan agar kita tetap bisa menjaga daya beli masyarakat. Saat ini, kuota Pertalite yang sudah terserap sekitar 80 persen dan lebih dari yang tersedia. Akan tetapi Pemerintah akan selalu memperhatikan kebutuhannya.”
Arifin menegaskan, Pemerintah hingga saat ini terus berupaya agar subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun masih bisa ditahan dan tidak ada tambahan. Kendati demikian, ia menyebutkan tetap akan ada tambahan kuota untuk BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi.
Baca: Siap-Siap! Harga Mi Instan Diperkirakan Naik 3 Kali Lipat
“Intinya, masih akan ada rapat lanjutan lintas menteri lainnya yang dilakukan untuk menyikapi permasalahan ini. Jika ada kenaikan harga dan tambahan kuota BBM, maka harus ada juga aturan yang bisa membatasi pemakaian Pertalite dan Solar Subsidi. Kedua jenis BBM itu hanya diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” paparnya.
Di sisi lain, pihaknya juga telah mengusulkan tambahan kuota Pertalite sebanyak 6 juta tanpa pembatasan, sehingga jumlah total kuota yang tersedia menjadi 29 juta (KL) dari sebelumnya sebanyak 23 juta (KL). Sedangkan untuk tambahan Solar yakni sebanyak 2 juta (KL) dan nantinya jumlah total yang tersedia untuk Solar yakni sebanyak 17 juta (KL) dari sebelumnya sebanyak 15,1 juta (KL).
Sebelumnya, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati juga menyebutkan bahwa kuota BBM bersubsidi akan habis pada September 2022. Menurutnya hal itu akan terjadi jika tidak ada tindakan tertentu terhadap kebijakan subsidi atau konsumsi.