Pancar.id – Ir. Lies Hartono, lebih dikenal dengan nama Cak Lontong, adalah seorang pelawak terkemuka asal Indonesia yang lahir pada 7 Oktober 1970.
Dikenal karena gaya lawaknya yang khas, Cak Lontong mampu menghadirkan humor yang lucu dan mengena tanpa merendahkan atau menjelek-jelekkan orang lain.
Ia dikenal karena pendekatannya yang sederhana namun cerdas dalam berkomedi, menggunakan bahasa baku yang terstruktur dan logika absurd yang menantang pendengar untuk berpikir lebih dalam.
Lawakan Cak Lontong sering kali mengandung unsur silogisme dan peribahasa ciptaannya sendiri, menambah kekhasan dan daya tarik dalam penampilannya.
Ia memulai kariernya di dunia lawak melalui grup Ludruk Cap Toegoe di Surabaya, dan mulai dikenal luas setelah tampil sebagai bintang tamu di Republik BBM yang diasuh oleh Effendi Ghazali.
Penampilannya yang konsisten di Stand Up Comedy Show dan sebagai panelis di Indonesia Lawak Klub semakin mengukuhkan namanya di industri hiburan. Pada tahun 2017, Cak Lontong menerima penghargaan di bidang seni budaya dari almamaternya sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya.
Cak Lontong memiliki karakter yang unik dan berbeda dibandingkan pelawak lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah kebiasaan mengucapkan salam “lemper” sebagai kata pembuka sebelum mulai melawak.
Baca: Perjalanan Karier Joko Anwar dan Karya Film Terkenalnya di Indonesia
Kemampuannya dalam mengolah plesetan dan anekdot membuatnya dikenal sebagai pelawak yang cerdas, kritis, dan mampu menawarkan solusi dalam setiap topik yang diangkat.
Dalam pandangannya, seorang komika sejati tidak akan menyalahkan penonton jika penampilannya tidak berhasil. Menurut Cak Lontong, tugas utama komika adalah menghibur penonton. Jika komika gagal dalam hal tersebut, maka kegagalan terletak pada diri komika itu sendiri, bukan pada penonton.
Ia percaya bahwa materi lawak seharusnya tidak menyinggung perasaan orang lain, dan oleh karena itu, Cak Lontong selalu mencari premis-premis sederhana untuk dijadikan bahan lawak, seperti kata-kata sehari-hari atau istilah-istilah umum.
Nama “Lontong” sendiri berasal dari pengalamannya masa kecil, di mana tubuhnya yang kurus dan tinggi menyerupai lontong, sehingga ia diberi julukan tersebut oleh teman-teman dan keluarganya. Sementara itu, “Cak” adalah panggilan umum untuk lelaki di Jawa Timur.
Karier Cak Lontong terus berkembang hingga saat ini. Selain tampil di berbagai acara televisi dan pentas, ia juga berakting di film komedi layar lebar, seperti Comic 8, di mana ia memainkan peran figuran.
Meskipun ia sempat menolak beberapa tawaran film sebelumnya yang dianggap kurang cocok, Cak Lontong merasa senang dan puas dengan perannya dalam film tersebut yang sukses besar dan mendapatkan banyak apresiasi.
Ia juga berpendapat bahwa stand-up comedy memberikan lebih banyak pilihan film komedi kepada masyarakat, yang sebelumnya hanya disuguhi komedi berbau horor atau seks.