Mimpi itu telah terpatri lebih dari tiga dekade lalu. Tidak punya latar belakang pendidikan, tapi punya keinginan besar untuk mendirikan lembaga pendidikan, terutama di bidang keagamaan. Ia adalah Hadidjan, seorang wiraswasta warga Kampung Jamupu, Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Langkah awal yang dilakukan Hadidjan adalah merintis majelis taklim dengan nama Riyadul Hasanah. Di tempatnya yang terkenal dengan sebutan pabrik sereh itu, ia rutin mengadakan pengajian bulanan dan pekanan. Selain penceramah setempat, ada juga dari pesantren-pesantren besar, seperti Pondok Pesantren Baitul Hikmah dan Sukahideung.