Pancar.id – Rina Marlina, seorang atlet parabadminton putri yang diandalkan dari Indonesia, tengah dipersiapkan untuk Asian Para Games 2023 dan Paralimpiade Paris 2024 oleh National Paralympic Committee (NPC) Indonesia. Namun, perjalanan hidupnya penuh liku-liku.
Sebagai anak tunggal, Rina harus membantu ibunya, Aminah, memenuhi kebutuhan keluarga setelah ayahnya meninggalkan mereka saat ia masih berusia kelas 3 Sekolah Dasar.
Meskipun masih sangat muda, Rina mencari penghasilan dengan menjadi wasit pertandingan antar-kampung di Gelanggang Olah Raga (GOR) setempat.
Ketika dewasa, Rina bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dan tukang ojek untuk membantu ibunya.
Meskipun hanya lulusan SD, Rina menerima pekerjaan tersebut dengan ikhlas, sementara hasratnya untuk bermain bulu tangkis tidak pernah padam.
Rina akhirnya berani mengikuti turnamen bulu tangkis tingkat provinsi di Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Baca: Perjalanan Rorian Pratyaksa Menuju Kepemimpinan CEO di Woobiz
Bakatnya menarik perhatian perwakilan NPC Indonesia cabang Tasikmalaya, yang mengajaknya untuk bergabung.
Setelah bergabung, Rina mulai mewakili Tasikmalaya di berbagai kejuaraan bulu tangkis. Prestasinya semakin menanjak, dan ia bahkan meraih medali perunggu dalam salah satu Kejuaraan di China pada tahun 2019. Sampai saat ini, Rina telah mengumpulkan total 10 medali dari berbagai ajang kompetisi.
Rina sekarang ditargetkan menjadi andalan Tim Indonesia untuk meraih medali di Asian Para Games 2023.
Targetnya mencakup dua medali emas untuk nomor ganda campuran dan tunggal putri, serta empat medali emas untuk nomor beregu.
Perjuangan Rina Marlina dari menjadi Asisten Rumah Tangga hingga menjadi atlet parabadminton berprestasi adalah inspirasi bagi banyak orang.
Ia membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang dapat mencapai prestasi luar biasa bahkan dari latar belakang yang sederhana.