Pancar.id – Kompetisi Film Anti-Korupsi (ACFFest) 2024 kembali diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai sarana bagi generasi muda untuk berpartisipasi dalam memperjuangkan nilai-nilai anti-korupsi.
Dalam acara peluncuran ACFFEST dengan tema ‘Mengawal Keberlanjutan Pemberantasan Korupsi’ di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) secara daring, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menegaskan bahwa pemberantasan korupsi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas KPK semata.
Alexander Marwata menyampaikan bahwa meskipun Indeks Persepsi Korupsi Indonesia saat ini masih rendah, optimisme terhadap peningkatan angka tersebut hingga mencapai skor 60 pada tahun 2045 tetap dipegang.
Upaya ini membutuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menolak praktik korupsi, misalnya dengan menghindari suap atau gratifikasi saat berinteraksi dengan pemerintah atau aparat penegak hukum.
Dalam konteks ini, pemilihan pemimpin yang memiliki komitmen dalam pemberantasan korupsi menjadi langkah awal yang penting.
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana, menyoroti pentingnya masyarakat, termasuk seniman, sipil, mahasiswa, dan lainnya, untuk bersama-sama dengan KPK dalam memerangi korupsi.
Baca: https://pancar.id/3667/peningkatan-produktivitas-melalui-kerja-sama-pertanian-indonesia-iran
ACFFEST 2024 menjadi ajang untuk menyampaikan pesan anti-korupsi dan menolak politik uang, mengilhami berbagai kalangan untuk menciptakan karya seni yang mendidik.
Wawan juga menegaskan bahwa meskipun menghadapi tantangan pandemi, semangat pemberantasan korupsi melalui seni tetap membara.
ACFFEST tetap berjalan bahkan dapat memproduksi banyak karya setiap tahunnya, mencapai total 4700 karya dalam enam kategori dari tahun 2013 hingga 2023.
KPK berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat, terutama generasi muda dan para sineas, dalam berkarya untuk menyampaikan pesan anti-korupsi, terutama terkait politik uang dan dampaknya terhadap masyarakat.
Dalam rangkaian ACFFEST 2024, KPK akan menyelenggarakan serangkaian acara, termasuk movie day di beberapa kota di Indonesia, seperti Banda Aceh, Medan, Makassar, Semarang, Malang, dan Kupang.
Acara ini akan melibatkan kurasi dan penjurian film-film yang mengangkat isu anti-korupsi, serta akan berlangsung hingga bulan Desember tahun ini.