Pancar.id – Leonika Sari Njoto Boedioetomo tidak hanya menjadi nama di balik Reblood, melainkan juga sosok yang menginspirasi di dunia kesehatan.
Lahir sebagai penggagas dan pendiri Reblood, perusahaannya menjadi jembatan yang menghubungkan antara para pendonor darah dan penerima manfaatnya.
Dari gelar Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Leonika menemukan panggilan untuk bergerak di ranah kesehatan.
Pengalaman pribadi ketika melihat neneknya yang menderita diabetes dan harus menjalani amputasi menjadi pemicu semangatnya.
Meski bercita-cita menjadi seorang dokter, Leonika memilih jalur Sistem Informasi sebagai jalan hidupnya. Namun, keinginannya untuk memberikan kontribusi nyata di dunia kesehatan tak pernah padam.
Baca: Fabio Asher: Sosok Penyanyi-Penulis Lagu yang Menginspirasi
Saat menimba ilmu di bangku kuliah, Leonika terpapar dengan kenyataan pahit tentang kurangnya pasokan darah di PMI, mencapai angka yang mengkhawatirkan.
Pesan broadcast memohon bantuan pendonor darah menjadi titik awalnya untuk menggali lebih dalam tentang masalah ini.
Semangat memperbaiki situasi tersebut semakin berkobar setelah Leonika mengikuti Global Entrepreneurship Bootcamp di Institut Teknologi Massachusetts.
Dengan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, Leonika mengubah ide menjadi kenyataan dengan mendirikan Reblood pada tahun 2015.
Reblood tidak hanya beroperasi di Surabaya, melainkan juga merambah ke berbagai kota di Indonesia. Inovasinya tidak hanya meningkatkan jumlah pendonor darah, tetapi juga memperbesar persentase pendonor yang diterima, berkat informasi yang disediakan melalui aplikasi Reblood.
Prestasi Leonika terbukti saat namanya masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 tahun 2016, mengukuhkan perannya sebagai agen perubahan di dunia kesehatan.