Caraka

Transformasi Digital ASEAN: Peran Sri Mulyani Indrawati dalam DEFA

×

Transformasi Digital ASEAN: Peran Sri Mulyani Indrawati dalam DEFA

Sebarkan artikel ini
Transformasi Digital ASEAN: Peran Sri Mulyani Indrawati dalam DEFA

 

Pancar.id – Salah satu agenda yang dihadiri Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati selama kunjungannya di Washington, D.C., adalah pembahasan mengenai ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

DEFA merupakan sebuah perjanjian kerja sama yang disepakati oleh para pemimpin ASEAN pada tahun 2023 dan ditargetkan untuk diselesaikan pada akhir 2025.

Dalam keynote speech-nya pada Panel Discussion bertajuk “Unleashing the Power of Digital Transformation to Enhance Connectivity in ASEAN”, Menkeu menegaskan bahwa kerja sama ini memiliki signifikansi besar dalam membangun pondasi perekonomian digital ASEAN ke depan.

Menurutnya, adopsi DEFA akan menjadi tonggak penting bagi perekonomian digital regional yang terbuka, aman, interoperable, kompetitif, dan inklusif.

Hal ini mencakup penyusunan peta jalan untuk mempercepat perdagangan digital, pengelolaan data, mendorong inovasi, serta meningkatkan produktivitas.

Baca: Membahas Kemitraan: Pertemuan Bilateral Indonesia-China di Kemenhan

Menkeu juga menyoroti proyeksi pertumbuhan perekonomian digital di ASEAN yang diproyeksikan tiga kali lipat hingga akhir dekade ini, dari sekitar $300 miliar menjadi hampir $1 triliun pada akhir 2030.

Namun, ia menegaskan bahwa penerapan DEFA yang efektif dapat meningkatkan proyeksi tersebut hingga dua kali lipat, mencapai sekitar $2 triliun.

Indonesia, lanjutnya, terus mendorong implementasi kerja sama perekonomian digital di kawasan, contohnya melalui pembayaran lintas batas negara melalui QRIS yang diinisiasi oleh Bank Indonesia.

Menkeu juga mengingatkan bahwa perkembangan perekonomian digital tidak terlepas dari risiko dan tantangan, seperti fenomena pinjaman online yang destruktif.

Oleh karena itu, kerja sama kawasan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan ini, dari fraud hingga pendanaan terorisme.

Menkeu berharap bahwa diskusi seperti ini akan memperkuat kerja sama di kawasan ASEAN, membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi semua negara anggota.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!