Pancar.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra II Direktorat Jenderal Sumber Daya Air menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan proyek Bendungan Lau Simeme di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, yang ditargetkan akan rampung pada bulan Juli 2024.
Menurut Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, Bendungan Lau Simeme merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur bendungan di Indonesia.
Dalam upaya untuk mencapai target tersebut, proyek ini telah dimulai sejak tahun 2017 dengan melibatkan investasi sebesar Rp1,65 triliun.
Jubir PUPR, Endra, menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Lau Simeme merupakan bagian dari program pembangunan 61 bendungan yang telah direncanakan sejak tahun 2014 hingga 2024.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 bendungan telah berhasil diselesaikan dan diresmikan, sementara 19 bendungan lainnya masih dalam tahap pembangunan, termasuk Bendungan Lau Simeme.
Baca: Inisiatif Pemerintah untuk Memfasilitasi Penempatan Calon PMI di Luar Negeri
Bendungan Lau Simeme, yang dibangun dengan kerjasama antara PT Wijaya Karya dan PT Bumi Karsa untuk Paket 1 serta PT Pembangunan Perumahan (PP) bersama PT Andesmont Sakti untuk Paket 2, memiliki kapasitas tampung sebesar 21,07 juta meter kubik air.
Fungsi utama bendungan ini adalah untuk mengurangi potensi banjir di area Kota Medan sebesar 289 meter kubik/detik, serta menyediakan air baku sebesar 3.000 liter/detik.
Selain itu, bendungan juga akan memberikan kontribusi dalam penyediaan energi listrik sebesar 1 mili watt dan menjadi destinasi pariwisata.
Endra juga menekankan bahwa Bendungan Lau Simeme diharapkan dapat mengurangi debit banjir hingga 30 persen serta meningkatkan suplai air baku untuk 600 ribu jiwa di Medan dan Deli Serdang.
Saat ini, konstruksi bendungan telah mencapai 78 persen, dengan fokus pada pembangunan main dam untuk meningkatkan ketinggian dari 212 meter menjadi 253 meter.
Pihak terkait sedang berkoordinasi untuk menyelesaikan urusan lahan agar pembangunan dapat berlanjut tanpa hambatan, dengan harapan bendungan ini dapat selesai dan dioperasikan pada akhir Juni 2024 atau paling lambat Juli 2024.