Pancar.id – Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Ditjen Bina Adwil) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkomitmen untuk mendukung kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan memanfaatkan aplikasi SRIKANDI dalam proses administrasi persuratan.
Aplikasi ini mulai diterapkan di lingkungan Ditjen Bina Adwil sejak 15 Januari 2024. Mey Rany, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Ditjen Bina Adwil, mengapresiasi adaptasi unit kerja terhadap perubahan ini, yang sebelumnya melakukan administrasi persuratan secara manual.
Ditjen Bina Adwil menjadi pionir dalam menerapkan sistem persuratan elektronik dengan SRIKANDI, mulai dari registrasi surat masuk hingga penandatanganan surat keluar.
Mey Rany juga menyebut bahwa Ditjen Bina Adwil telah menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi tantangan yang muncul selama implementasi SRIKANDI, yang telah menjadi budaya dan pola kerja baru di setiap unit kerja.
Baca: Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat: Peran Peta Bahaya Tsunami di Indonesia
Rizza Kamajaya, Kabag Umum Ditjen Bina Adwil, juga menyatakan bahwa meskipun telah berjalan selama 2 bulan, penggunaan SRIKANDI masih menghadapi beberapa kendala.
Namun, ia menegaskan dukungan untuk mengatasi kendala tersebut, termasuk adaptasi pegawai dari proses manual menjadi proses digital.
Ditjen Bina Adwil berkomitmen untuk melaksanakan rapat koordinasi internal secara rutin guna mengevaluasi implementasi digitalisasi persuratan ini.
Mereka juga akan menyelenggarakan Bimbingan Teknis terkait proses administrasi persuratan untuk memastikan seluruh pegawai memiliki pengetahuan yang baik dalam melaksanakan proses persuratan yang lebih efisien melalui SRIKANDI.
