Caraka

Kolaborasi Indonesia-Korea dalam Penerapan Ekonomi Sirkular

×

Kolaborasi Indonesia-Korea dalam Penerapan Ekonomi Sirkular

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Indonesia-Korea dalam Penerapan Ekonomi Sirkular

 

Pancar.id – Indonesia dan Korea memperkuat kolaborasi dalam implementasi ekonomi sirkular, berbagi informasi, pengalaman, dan praktik terbaik.

Haznan Abimanyu, Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, menjelaskan bahwa ekonomi sirkular bertujuan memaksimalkan nilai sumber daya dan meminimalkan limbah dan dampak lingkungan.

Sistem ekonomi linier yang masih digunakan di Indonesia dianggap tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Melalui workshop berjudul “Knowledge Sharing for Sustainable Futures,” Haznan menggarisbawahi pentingnya integrasi Life Cycle Assessment (LCA) dan sistem produksi berkelanjutan.

Ekonomi sirkular, yang mengubah limbah menjadi sumber daya, diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Haznan menyoroti potensi integrasi LCA dengan sistem produksi berkelanjutan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan. Jin Myon Lee, Senior Research Fellow KIET, menegaskan urgensi ekonomi sirkular dalam mengatasi tantangan lingkungan.

Baca: Langkah Strategis: Otorita IKN Tingkatkan Fasilitas Kesehatan di Kaltim

Kerja sama antara BRIN dan KIET, yang diresmikan melalui penandatanganan naskah kerja sama, bertujuan untuk penelitian dan pengembangan model keberlanjutan industri ekonomi sirkular.

Selain itu, pembina industri Andriati Cahyaningsih menjelaskan bahwa ekonomi sirkular merupakan bagian dari penerapan industri hijau, yang mendukung daya saing industri dan keberlanjutan. Program pengembangan ekonomi sirkular di sektor industri telah diinisiasi sejak 2012.

Workshop ini mencerminkan upaya Indonesia dan Korea dalam mencari solusi baru untuk mengatasi tantangan lingkungan.

Penerapan ekonomi sirkular di industri hijau, dengan dukungan standar industri hijau dan logo ekolabel, menjadi fokus dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Haznan menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor, disiplin ilmu, dan pemangku kepentingan akan memainkan peran kunci dalam mencapai integrasi yang diperlukan untuk keberlanjutan ekonomi sirkular.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!