Pancar.id – Pantai seakan tidak dapat dienyahkan dari daftar teratas jika mengunjungi Bali, mulai dari Jimbaran dan juga Kuta atau Seminyak dan Pandawa. Tidak ada salahnya. Pantai memang sudah menjadi daya tarik tersendiri untuk Bali.
Namun, jika kamu bosan dengan pantai-pantai di Bali, salah satu wisata desa di sana bisa jadi alternatif. Namanya Desa Pinggan Kintamani yang tidak kalah menarik dengan kawasan pantai. Orang juga menyebut desa ini sebagai Desa Berkabut.
Wajar saja punya julukan demikian, karena lokasinya berupa dataran tinggi yang membuatnya memiliki kabut saat pagi hari. Oleh karenanya, pesona matahari terbit merupakan keindahan yang tak terbantahkan.
Untuk bisa menikmati keindahannya, pengunjung dapat datang ke Desa Pinggan sekitar pukul 05.30 WITA karena sunrise-nya mulai muncul pada pukul 06.00 waktu setempat. Namun jika menginap di daerah wisata Kintamani, tentu tidak perlu berangkat sepagi itu.
Baca: De Djawatan Benculuk; Wisata Hutan Magis di Banyuwangi
Jika berangkat dari Denpasar, perlu menempuh 2 jam 15 menit. Dari Pantai Kuta, jalur yang diambil adalah arah Batu Bulan dan lanjut ke Desa Tegalalang, ke arah utara hingga bertemu Kintamani. Setelahnya, belok ke kiri dan ikuti jalan raya utama sampai menemui pura besar di pertigaan jalan. Ambil jalur lurus, sekitar 6 atau 8 km dari arah sana pengunjung tiba di tujuan.
Desa Pinggan menawarkan udara sejuk seakan jauh dari hiruk-pikuk. Wilayah Kintamani memang cukup terkenal dengan kawasan pegunungan. Bentang pegunungan juga menjadi latar belakang desa tersebut dan disempurnakan dengan adanya kabut menyerupai hamparan permadani.
Karena ada di ketinggian, Desa Pinggan jadi punya suhu dingin berkisar antara 16-18 derajat Celcius, terbilang cukup dingin. Sebaiknya gunakan outfit berupa celana panjang atau jaket, terutama jika kamu adalah tipikal orang yang tidak kuat dingin.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Desa Pinggan adalah bulan September hingga November, karena akan memberikan kesan yang berbeda. Selain memanjakan mata dan menjernihkan isi kepala, tempat ini juga cocok buat fotografer.
Memasuki kawasan Desa Pinggan memang tidak ditetapkan biaya masuk, tetapi beberapa spot foto yang ada di sana mulai dikenakan biaya retribusi sebesar Rp10.000 s.d. Rp15.000 per orang, tergantung kebijakan pengelola. Biasanya, semakin bagus spot foto tersebut maka tarif yang dibanderol pun kian mahal. Tetapi harga tersebut masih worth it dengan hasil pemandangan yang didapatkan.
Baca pula: Pesona Keindahan Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta