Pancar.id – Suasana semarak menyelimuti pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XIV Tingkat Kota Tasikmalaya Tahun 2024 di SMA Al Muttaqin Fullday & Islamic Boarding School, Jl. Siliwangi, sebrang Kecamatan Tawang, pada Selasa malam (30/1/2024). Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, secara simbolis membuka acara dengan membuka Al-Quran besar, menandai dimulainya kegiatan MTQ tingkat kota.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Tasikmalaya, Drs. H. Riza Setiawan, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana, menjelaskan bahwa pelaksanaan MTQ ini merupakan langkah konkrit untuk menggali nilai-nilai luhur dalam Al-Quran. Tujuannya adalah menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup dan memupuk kecintaan masyarakat Kota Tasikmalaya terhadap nilai-nilai Al-Quran.
“Sarana efektif untuk pengenalan dan pendalaman Al-Quran serta seleksi mencari bibit-bibit peserta terbaik untuk melanjutkan dan mengikuti MTQ yang lebih tinggi di tingkat Provinsi Jawa Barat dan Nasional,” ungkap Riza Setiawan.
Tujuan utama kegiatan ini antara lain adalah menanamkan kecintaan kepada Al-Quran dan Islam bagi masyarakat Kota Tasikmalaya, serta mengagungkan Al-Quran. Selain itu, Al-Quran diharapkan dihayati, dipahami, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat Kota Tasikmalaya.
Kegiatan MTQ berlangsung selama 4 hari, mulai Selasa hingga Jumat, 2 Februari 2024, di wilayah Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Peserta terdiri dari utusan 10 kecamatan dengan jumlah peserta mencapai 412 orang.
H. Ivan Dicksan, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya dan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Tasikmalaya, menyatakan bahwa kegiatan MTQ ini merupakan bagian dari program LPTQ untuk meningkatkan pengkhayatan dan pengamalan Al-Quran di Kota Tasikmalaya.
“MTQ bukan sekadar lomba mencari qari-qari’ah terbaik, tetapi juga bagaimana membumikan Al-Quran dalam setiap tingkah laku dan sikap yang mencerminkan perilaku Qur’ani,” tegas Ivan Dicksan.
Baca: Hadi Tjahjanto Pastikan 80 Persen Tanah Sudah Terdaftar di Kota Tasikmalaya
LPTQ Kota Tasikmalaya telah melaksanakan berbagai program, termasuk pembinaan di setiap cabang MTQ secara berkala di tingkat kecamatan. Program ini dilaksanakan bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang menyelenggarakan program Tahfidz dan Qiro’at Al-Quran, sesuai arahan dari Pj Wali Kota.
“MTQ merupakan salah satu dari 4 tugas pokok LPTQ, yaitu menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Quran secara berjenjang dari tingkat kecamatan hingga Kota Tasikmalaya. MTQ ke-14 kali ini melibatkan 8 cabang dan 26 golongan yang akan dimusabaqahkan,” jelas Ivan Dicksan.
MTQ tidak hanya menjadi ajang pencarian qari-qari’ah terbaik, tetapi juga merupakan upaya konkret untuk membumikan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga menjadi langkah persiapan bersama untuk menghadapi MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2024 di Kabupaten Bekasi. Melalui MTQ, diharapkan dapat menghasilkan peserta yang kompetitif, berprestasi, dan mampu mengharumkan nama Kota Tasikmalaya pada tingkat yang lebih tinggi.
Sekretaris Umum LPTQ Jawa Barat, H. Jajang Apipudin, menegaskan bahwa MTQ diselenggarakan dengan tujuan memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, pengkhayatan, serta pengamalan nilai-nilai Al-Quran. MTQ bukan hanya lomba membaca Al-Qur’an dengan lagu-lagu indah, tetapi juga menjadi wadah untuk meningkatkan kemampuan peserta yang nantinya akan mewakili Kota Tasikmalaya di tingkat provinsi dan nasional.
MTQ juga merupakan upaya konkret umat Islam untuk menggali nilai-nilai luhur dalam Al-Quran sebagai pedoman hidup. Diharapkan melalui MTQ ini akan lahir kecintaan generasi muda terhadap Al-Quran, motivasi untuk mempelajari, memahami, dan menggali isi kandungan Al-Quran untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta disosialisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Cheka Virgowansyah, Pj. Wali Kota Tasikmalaya, menyoroti tantangan zaman, khususnya kecenderungan banyak individu menghabiskan waktu pada perangkat elektronik atau gadget. Ia berharap MTQ tidak hanya menjadi ajang kompetisi, melainkan juga menjadi sarana positif untuk pembelajaran dan pengenalan Al-Quran.
“Dengan julukan Kota Santri yang memiliki 273 pesantren dan 41 ribu santri, Kota Tasikmalaya diharapkan dapat menjadikan kekayaan ini sebagai kekuatan untuk meraih kesuksesan tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga provinsi dan nasional. Melalui kegiatan semacam MTQ, diharapkan akan lahir bibit-bibit qori yang dapat bersaing di tingkat internasional,” pungkas Cheka.