Pancar.id – Tsamara Amany Alatas, lahir pada 24 Juni 1996, muncul sebagai figur penting dalam dunia politik Indonesia.
Dikenal sebagai politikus perempuan berprestasi, Tsamara mendapatkan perhatian khusus menjelang Pemilu 2019 ketika ia menjabat sebagai juru bicara pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Joko Widodo–Ma’ruf Amin.
Setelah sukses dalam pemilihan tersebut, Tsamara tidak berhenti pada pencapaian politiknya. Pada tahap berikutnya, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S2 di Amerika Serikat.
Pengumuman keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada April 2022 menandai langkahnya untuk lebih memfokuskan diri pada isu perempuan.
Tsamara Amany merupakan lulusan Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina dengan predikat magna cum laude, menyelesaikan studi S-1 dalam waktu singkat, 3,5 tahun, dengan IPK 3,86.
Skripsi berjudul “Pengaruh Kampanye Multimedia Partai Solidaritas Indonesia di Facebook Terhadap Minat Anak Muda Berbagi Informasi Politik” menjadi karya yang mendapat penghargaan.
Baca: Zilvia Iskandar: Perjalanan Cemerlang Seorang Presenter Berita
Pada April 2020, Tsamara mengumumkan penerimaan dirinya di New York University melalui beasiswa Fulbright, mengejar studi master di bidang Public Policy & Media Studies.
Pengalaman politik Tsamara mencakup berbagai aspek. Sebagai saksi uji materi syarat calon independen dan kontributor dalam revisi UU Pilkada, Tsamara terlibat dalam upaya memperbaiki sistem politik.
Staf magang Gubernur DKI pada 2016, Tsamara berperan dalam tim untuk mempermudah perizinan usaha dan meningkatkan peringkat izin memulai usaha menurut survei Bank Dunia.
Sebagai Ketua DPP bidang eksternal PSI selama lima tahun (2017-2022), Tsamara secara aktif memperjuangkan isu anti-korupsi, toleransi, dan hak-hak perempuan. Meskipun gagal masuk DPR pada Pemilu 2019, suaranya yang besar menandai pengaruhnya di kancah politik.
Anak dari pengusaha pertambangan Muhammad Abdurachman Alatas, Tsamara pernah menikah dengan wartawan Ismeth Alatas pada 2015, yang kemudian berakhir dengan perceraian pada 2017.
Pada Oktober 2019, Tsamara menikah dengan profesor New York University, Ismail Fajrie Alatas, dengan perbedaan usia 13 tahun.
Sebagai penggemar klub sepakbola Real Madrid, Tsamara Amany Alatas bukan hanya politikus dan aktivis, tetapi juga menciptakan narasi kehidupan pribadi yang menginspirasi.
