Caraka

Kumpulan Pantun Lucu: Humor dalam Puisi Tradisional Melayu

×

Kumpulan Pantun Lucu: Humor dalam Puisi Tradisional Melayu

Sebarkan artikel ini

Pancar.id – Pantun merupakan bentuk puisi tradisional yang berakar dalam budaya lama, dan fungsinya adalah untuk menyampaikan berbagai pesan, mulai dari nasihat, perasaan, saran, larangan, kasih sayang, ajaran budi pekerti, moralitas, hingga kritik sosial. 

Pada awalnya, pantun dihasilkan menggunakan bahasa Melayu, dan jenis-jenis pantun dapat dibedakan berdasarkan isi atau tujuannya. Beragam jenis pantun meliputi pantun nasehat, lucu, teka-teki, dan masih banyak lagi.

Salah satu jenis pantun yang menarik adalah pantun lucu atau jenaka, yang mengandung unsur candaan dan humor. Pantun ini sering digunakan untuk menghibur pendengarnya, dan kadang-kadang digunakan sebagai sarana untuk saling menyindir dalam suasana akrab, dengan tujuan menghindari rasa tersinggung. 

Berikut adalah beberapa contoh pantun lucu terbaru yang bisa dijadikan referensi ketika tertarik untuk membuat pantun jenaka:

1. Berenang jauh para ikan

Mereka bebas hatinya senang

Badan kurus kurang makan

Kalau ditiup goyang-goyang

2. Sapi ternak diberi pakan

Hatinya senang riang gembira

Siapa yang tidak suka makan

Badannya kurus tidak terkira

3. Jalan-jalan ke pinggir rawa

Pulangnya lewati kanal

Anak adalah kewajiban orang tua

Cegah stunting gizi maksimal

4. Jalan-jalan ke pinggir empang

Nemu katak di pinggir empang

Hati siapa tak bimbang

Kamu botak minta dikepang

Baca: Kumpulan Pantun Jenaka sebagai Ekspresi Humor Anak-Anak

5. Tetangga baru namanya Rahmat

Punya istri namanya Cua

Kakek cerita terlalu semangat

Gigi palsunya copot semua

6. Ke SPBU membeli bensin

Bensin bagus di Pangandaran

Menahan diri agar tak bersin

Malah kentut tak tertahankan

7. Beli sabun di sebuah warung

Warung baru milik Sukiran

Diam-diam menutup hidung

Bau kentut penuhi ruangan

8. Tumbuh ilalang di semak-semak

Semak-semak lalu dibersihkan

The power of emak-emak

Sein ke kiri belok ke kanan

9. Sore-sore bermain wayang

Sambil main memakan biskuit

Banyak uang abang disayang

Abang pailit disemprit peluit

10. Orang Sasak pergi ke Bali

Membawa pelita semuanya

Berbisik pekak dengan tuli

Tertawa si buta melihatnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!