Lokacitra

Leani Ratri: Ratu Parabadminton Asal Riau dengan Prestasi Gemilang di Tokyo

×

Leani Ratri: Ratu Parabadminton Asal Riau dengan Prestasi Gemilang di Tokyo

Sebarkan artikel ini
Leani Ratri: Ratu Parabadminton Asal Riau dengan Prestasi Gemilang di Tokyo

Pancar.id – Kontingen tim nasional Indonesia mencatat pencapaian luar biasa di Paralimpiade Tokyo 2020 memborong sebanyak 9 medali, termasuk dua medali emas, tiga perak, dan empat perunggu.

Salah satu kontributor utama kesuksesan ini adalah atlet bulu tangkis paralimpiade, Leani Ratri Oktila, yang meraih tiga medali, mengukir prestasi istimewa.

Leani, yang saat itu berusia 30 tahun, menorehkan namanya sebagai bintang terang bulu tangkis paralimpiade Indonesia.

Dalam nomor tunggal putri SL4, ia meraih medali perak. Sementara dalam nomor ganda putri, Leani menyumbangkan dua medali emas, berpasangan dengan Khalimatus Sadiyah, dan dalam nomor ganda campuran, bersama Hary Susanto.

Prestasinya di Paralimpiade Tokyo 2020 membuat Leani Ratri Oktila tidak hanya menjadi atlet parabadminton terbaik di Indonesia tetapi juga meraih gelar atlet terbaik di dunia untuk kategori tunggal putri SL4. 

Pada ajang ini, Leani memegang posisi ranking nomor 1 dunia dalam tiga nomor (WS, WD, XD), menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang meraih dua emas dan satu perak dalam satu kompetisi.

Dengan kontribusi besar Leani Ratri, Indonesia melonjak dalam klasemen medali Paralimpiade Tokyo 2020 dari peringkat 76 pada Paralimpiade 2016 menjadi posisi ke-43. 

Baca: Aries Susanti Rahayu Atlet Panjat Tebing Terbaik Indonesia

Gelar “Ratu Parabadminton di Paralimpiade 2020” sepenuhnya pantas melekat pada Leani, yang berhasil mencetak sejarah sebagai atlet paralimpiade Indonesia pertama yang meraih dua medali emas sekaligus.

Leani Ratri, lahir pada tanggal 6 Mei 1991, di Dusun Karya Nyata, Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau.

Kecelakaan sepeda motor pada tahun 2011 yang merusak kaki kirinya tidak menghentikannya dari mengejar impian di dunia bulu tangkis. Sejak usia tujuh tahun, Leani sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam olahraga ini di bawah bimbingan langsung orang tuanya.

Meskipun mengalami kecelakaan pada usia 21 tahun yang mengakibatkan patah kaki dan tangan kirinya, Leani tetap berkomitmen untuk menekuni bulu tangkis. Bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia pada 2013, Leani semakin terpacu untuk berprestasi meski menghadapi keterbatasan fisik.

Selain meraih gelar atlet parabadminton putri terbaik dari Federasi Badminton Dunia (BWF) pada 2018-2019, Leani Ratri telah mengumpulkan sejumlah prestasi, termasuk medali emas di berbagai kejuaraan dunia dan regional.

Keberhasilannya tidak hanya menciptakan sejarah bagi Indonesia dalam olahraga paralimpiade, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang dengan keterbatasan untuk tetap bermimpi dan berprestasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!