PANCAR.ID – Bali selalu memukau dengan keindahannya yang tak ada habisnya. Di balik pantai-pantai eksotis, tersembunyi pesona desa adat yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal.
Salah satu yang istimewa adalah Desa Adat Demulih, sebuah permata di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Desa ini mengajak Anda merasakan harmoni antara manusia, alam, dan tradisi yang terjaga erat.
Terletak di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut, Desa Demulih menawarkan udara segar yang menyegarkan jiwa. Luas wilayahnya sekitar 463 hektare, yang mencakup tiga banjar adat: Banjar Demulih, Tanggahan Tengah, dan Tanggahan Talang Jiwa.
Di sini, sekitar 2.874 jiwa hidup dengan berpedoman pada filosofi Tri Hita Karana, menjaga keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.
Salah satu daya tarik utama desa ini adalah Hutan Adat Bukit Demulih (HABD). Kawasan ini tidak hanya kaya akan flora dan fauna, tetapi juga memancarkan aura spiritual dengan 11 pura keramat yang berdiri megah di dalamnya.
Untuk menjaga kesuciannya, masyarakat menerapkan aturan adat seperti cuntaka, yang melarang aktivitas di hutan selama 12 hari setelah ada warga yang meninggal dunia. Aturan ini berperan penting dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan.
Baca: Danau Tamblingan, Oase Tenang di Bali yang Wajib Dikunjungi
Desa Adat Demulih kaya akan tradisi yang unik dan penuh makna. Tumpek Uduh dan Tumpek Kandang adalah dua di antaranya. Tumpek Uduh dirayakan sebagai ungkapan syukur terhadap tumbuhan, sedangkan Tumpek Kandang merupakan penghormatan kepada hewan sebagai bagian penting dari kehidupan.
Mata air seperti Tirta Empul, Tirta Sakti, dan Tirta Kumala Guna menjadi simbol spiritual dan sumber kehidupan masyarakat. Selain itu, tarian khas seperti Tari Sekar Sandat menyambut para tamu, sementara ritual Melukat menawarkan pengalaman pembersihan diri secara spiritual.
Keindahan Desa Adat Demulih bahkan menarik perhatian Presiden Soekarno, yang sempat beristirahat di desa ini pada tahun 1956. Dengan sejarah yang kaya dan tradisi yang tetap terjaga, desa ini menawarkan lebih dari sekadar keindahan alam—ia adalah tempat untuk merasakan kedamaian dan pembelajaran spiritual.
Desa Adat Demulih berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Denpasar. Jalan menuju desa ini mulus dan dihiasi pemandangan asri khas Bali yang menambah kenyamanan perjalanan. Setibanya di sana, Anda akan disambut oleh suasana yang menenangkan dan keramahan penduduk lokal.
Desa Adat Demulih bukan hanya sekadar destinasi wisata; ia adalah ruang untuk mendalami arti harmoni kehidupan. Tradisi yang hidup, budaya yang kaya, dan alam yang terjaga menjadi perpaduan sempurna untuk menyegarkan jiwa dan raga.
Jadi, jika Anda mencari tempat yang menawarkan ketenangan sekaligus makna mendalam, Desa Adat Demulih adalah jawabannya. Datanglah dan rasakan pengalaman yang akan membawa Anda lebih dekat dengan keindahan sejati Bali.