Caraka

Tantangan dan Peluang Energi Panas Bumi di Indonesia

×

Tantangan dan Peluang Energi Panas Bumi di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Tantangan dan Peluang Energi Panas Bumi di Indonesia
Doc. Foto: ruangenergi.com

PANCAR.ID – Indonesia, dengan potensi panas bumi mencapai 24 GW, menempati posisi strategis sebagai salah satu negara dengan sumber energi terbarukan terbesar di dunia.

Saat ini, meskipun kapasitas terpasang baru mencapai 2,8 GW, pemerintah dan perusahaan energi terus berkomitmen mengembangkan sektor ini untuk mewujudkan swasembada energi nasional.

Henricus Herwin, Senior Vice President Strategy & Investment PT Pertamina (Persero), dalam Pertamina Energy Dialog 2024 di Universitas Pertamina, menegaskan bahwa energi panas bumi memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan dan kemandirian energi di Indonesia.

“Pengembangan energi panas bumi menjadi salah satu strategi utama dalam mendukung transisi energi yang rendah karbon,” ujar Henricus dalam keterangannya.

Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadikan energi panas bumi sebagai pilar utama dalam mencapai swasembada energi. Namun, keberhasilan pengembangan sektor ini memerlukan sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan investasi dan mempercepat realisasi proyek-proyek energi terbarukan.

“Optimalisasi potensi panas bumi bukan hanya langkah strategis bagi Indonesia, tetapi juga solusi berkelanjutan untuk kebutuhan energi nasional,” tegasnya.

Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), juga mengungkapkan bahwa panas bumi adalah satu-satunya energi terbarukan dengan karakteristik baseload, menjadikannya sumber energi yang stabil dan dapat diandalkan. “Hal ini sangat relevan untuk mendukung agenda transisi energi yang berkelanjutan,” katanya.

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian ESDM, telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. Salah satunya adalah Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2022 yang bertujuan untuk mendorong investasi di sektor energi terbarukan.

Baca: Strategi Membangun Budaya Ilmiah Unggul di Indonesia

Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Direktorat Panas Bumi Kementerian ESDM, Sahat Simangunsong, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan energi nasional dan mencapai target bauran energi terbarukan.

“Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah iklim investasi yang perlu ditingkatkan, khususnya terkait harga listrik dan skema pendanaan,” jelas Sahat.

Adhitya Nugraha dari Pertamina Energy Institute menambahkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar dalam energi terbarukan. “Namun upaya untuk memperbaiki iklim investasi harus menjadi fokus Utama,” tuturnya.

Untuk menarik lebih banyak investor, PGE berkomitmen untuk melakukan diversifikasi aliran pendapatan, menurunkan biaya produksi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.

PGE menargetkan penambahan kapasitas terpasang sebesar 1 GW dalam dua hingga tiga tahun ke depan, dengan target total kapasitas 1,5 GW pada tahun 2035. Di sisi lain, dukungan kebijakan dan insentif fiskal juga menjadi elemen penting dalam pengembangan energi panas bumi.

Prof. Ari Kuncoro dari Universitas Indonesia menyarankan bahwa insentif fiskal yang tidak membebani keuangan negara, bersama dengan pendampingan melalui pasar modal atau green bond, dapat menarik investor yang peduli terhadap isu lingkungan.

Langkah-langkah strategis lain yang diluncurkan oleh Kementerian ESDM termasuk aplikasi Geothermal Energy Information System (GENESIS) untuk mempermudah akses data sumber daya panas bumi dan penyederhanaan proses perizinan melalui Online Single Submission (OSS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!