Caraka

Strategi Membangun Budaya Ilmiah Unggul di Indonesia

×

Strategi Membangun Budaya Ilmiah Unggul di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Strategi Membangun Budaya Ilmiah Unggul di Indonesia
Doc. Foto: Kemendiktisaintek

PANCAR.ID – JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie memaparkan sejumlah strategi untuk menciptakan budaya ilmiah yang unggul di Indonesia.

Dalam keterangan di Jakarta pada Selasa (17/12/2024), Stella menegaskan bahwa budaya ilmiah tidak muncul secara alami, tetapi harus dibentuk melalui kolaborasi dan kompetisi yang terarah, dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.

Stella menekankan bahwa insentif, baik finansial maupun non-finansial, adalah elemen kunci dalam menciptakan ekosistem penelitian yang kompetitif. Bantuan dana langsung untuk peneliti utama, misalnya, menjadi contoh konkret insentif finansial.

Ia membandingkan pendekatan ini dengan praktik di China, di mana insentif mencapai 15-20 persen dari total pendanaan. Di sisi lain, insentif non-finansial, seperti penyederhanaan proses administrasi, menjadi perhatian utama.

Stella menilai bahwa administrasi yang rumit justru menghambat produktivitas peneliti. “Proses administrasi harus memfasilitasi penelitian, bukan menjadi beban tambahan bagi para peneliti,” ujarnya.

Selain itu, dukungan seperti bantuan universitas dalam pengemasan riset juga dapat menjadi bentuk insentif yang mendorong penelitian berkualitas.

Baca: Indonesia Jadi Model Toleransi Beragama Dunia

Wamendiksaintek juga menyoroti pentingnya memiliki sistem peninjauan proposal penelitian yang kredibel dan transparan. Stella merekomendasikan metode double-blind review, di mana identitas penulis dan peninjau proposal saling dirahasiakan, guna menghindari potensi bias.

“Sistem ini adalah bagian dari upaya menciptakan keadilan dan mendorong peneliti untuk terus menghasilkan proposal berkualitas tanpa khawatir tentang potensi diskriminasi,” tambahnya.

Menurut Stella, kolaborasi lintas instansi menjadi kunci dalam pelaksanaan strategi ini. Kementerian, lembaga pemerintah, universitas, dan instansi terkait perlu bekerja sama dalam membangun sistem pendukung yang efektif.

“Universitas dapat berperan dengan menyederhanakan proses administrasi dan memberikan dukungan teknis, sementara pemerintah menciptakan regulasi yang mendorong insentif serta transparansi dalam penilaian riset,” jelasnya.

Stella optimistis bahwa strategi berbasis insentif, transparansi, dan kolaborasi dapat mendorong terciptanya ekosistem riset yang unggul di Indonesia. Dengan demikian, penelitian tidak hanya akan meningkatkan daya saing global tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

“Kompetisi dan kolaborasi adalah tulang punggungnya. Dengan keduanya, kita mampu menciptakan budaya ilmiah yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!