Caraka

Kontroversi Ijazah Gibran: Sorotan Tajam Dokter Tifa dan Kiprahnya

×

Kontroversi Ijazah Gibran: Sorotan Tajam Dokter Tifa dan Kiprahnya

Sebarkan artikel ini
Kontroversi Ijazah Gibran: Sorotan Tajam Dokter Tifa dan Kiprahnya

 

Pancar.id – Dokter Tifa, yang dikenal sebagai ahli epidemiologi molekuler dan kritikus politik, mendapatkan perhatian publik setelah mengemuka dalam kontroversi terkait ijazah Presiden Joko Widodo dan Ganjar Pranowo.

Namun sorotan publik kini berpaling kepada Gibran Rakabuming Raka, Calon Wakil Presiden (Cawapres) dan putra Presiden Jokowi, yang dihadapkan pada pertanyaan kontroversial mengenai keaslian ijazahnya.

Dokter Tifa secara terbuka menyampaikan keraguan tersebut melalui akun media sosial Twitter. Ia menyoroti perbedaan antara klaim Gibran tentang gelar kuliahnya di INSEARCH UTS Australia dengan pernyataan Kemendikbud yang menyatakan bahwa gelar tersebut hanya setara dengan SMK.

Dokter Tifa mengungkapkan keraguan dan kebingungannya terkait waktu dan tempat kuliah Gibran, yang menurutnya terlihat “mbulet” dan membingungkan.

Gibran merespon kritik tersebut dengan memamerkan foto wisuda saat menyelesaikan pendidikan di Singapura. Meskipun demikian, kontroversi tetap menggema, dan perhatian publik beralih ke latar belakang Dokter Tifa sendiri.

Dokter Tifa, tidak hanya merupakan sosok biasa, melainkan seorang profesional yang memiliki gelar dokter dan ahli saraf nutrisi. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), Dokter Tifa meraih gelar Doktor dan Ph.D. sebagai ahli Molecular Epidemiology dari Universitas Indonesia (UI).

Baca: Elektabilitas Calon Presiden dan Wakil Presiden dalam Persaingan Pemilu 2024

Ia memiliki prestasi sebagai Executive Director di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RS Cipto Mangunkusumo Jakarta sejak tahun 2009.

Kiprah Dokter Tifa tidak berhenti di situ. Ia juga aktif sebagai Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network sejak tahun 2010 dan menjabat sebagai Presiden Ahlina Institute, Jakarta, sejak tahun 2017.

Dokter Tifa tidak hanya berprestasi dalam bidang medis, melainkan juga terlibat dalam literasi dengan menerbitkan buku berjudul “Body Revolution dan Nutrisi Surgawi.”

Selain kontribusinya di dunia akademis dan medis, Dokter Tifa juga aktif di media sosial, di mana ia menggunakan platform tersebut untuk memberikan kritik terhadap berbagai isu politik. Kesuksesannya dan kontribusinya yang luas menunjukkan bahwa Dokter Tifa adalah sosok yang memiliki dampak signifikan di berbagai bidang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!