Pancar.id – Ketika menyebut kata “sampah plastik,” seringkali terbayang permasalahan global yang kompleks.
Namun di tengah tantangan ini muncul sosok inspiratif, Mohammad Baedowy seorang pengusaha yang memulai bisnis pengolahan sampah plastik dan berhasil mengubahnya menjadi sebuah perusahaan yang sukses.
Sampah plastik selain menjadi permasalahan ekologis, memiliki potensi ekonomi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Baedowy di bawah bendera CV Majestic Buana Group, mampu mengubah limbah plastik, seperti bekas air minum atau botol oli, menjadi cacahan dan biji plastik yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Meskipun berasal dari bahan yang dianggap tak berharga oleh banyak orang, bisnis Baedowy bukanlah main-main. Pengolahan sampah plastik ini menghasilkan omzet hingga Rp150 juta per bulan. Plastik yang diolah oleh Baedowy digunakan sebagai bahan baku untuk produk lain, seperti benang polyster dan sapu.
Perjalanan Baedowy tidaklah mudah ia memulai dari nol, meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai auditor di Bank Of Scotland (RBS), dan merintis bisnis ini dengan tekad yang kuat.
Sebelum memulai bisnis pengolahan plastik, Baedowy bahkan berjualan jangkrik dan cacing. Namun, tekadnya membawanya untuk fokus pada pengolahan sampah plastik.
Baca: Kevin Kumala: Menciptakan Solusi dalam Menanggulangi Krisis Sampah Plastik Global
Ilmu adalah kunci dalam memulai sesuatu yang baru, Baedowy bekerja di pabrik pengolahan limbah plastik untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang diperlukan. Bahkan, ia menjadi pemulung sendiri, menjelajahi kota-kota seperti Bogor dan Sukamandi untuk mencari sampah plastik.
Dengan modal Rp50 juta, Baedowy membangun pabrik dan membeli mesin pencacah plastik pada tahun 2000. Namun, realitas keras datang saat mesin yang dibelinya rusak tanpa jaminan.
Meski mengalami kesulitan pada awalnya, Baedowy tidak menyerah. Ia kembali belajar, membangun relasi, dan bahkan memperbaiki mesin secara otodidak.
Pada tahun 2003, bisnis Baedowy mulai membaik. Ia mampu menghasilkan olahan plastik hingga 3 ton per hari, bahkan mengekspornya hingga ke Tiongkok sebagai bahan baku benang polyster. Keberhasilan ini tidak hanya melibatkan Baedowy sendiri, tetapi juga karyawan-karyawan yang setia bekerja dengannya.
Keberhasilan Baedowy tidak membuatnya melupakan asal-usulnya. Ia memberikan 90 persen keuntungan perusahaannya kepada karyawan yang telah bekerja selama 5 tahun di CV Majestic Buana Grup.
Baginya, kesuksesan adalah hasil dari doa, kerja keras, dan kemauan untuk terus belajar. Proses belajar yang pahit seperti tanah, menghasilkan buah yang manis, menjadi dasar bagi keberhasilan bisnisnya yang inspiratif ini.