Lokacitra

Dwikorita Karnawati, Pionir Mitigasi Bencana Indonesia

×

Dwikorita Karnawati, Pionir Mitigasi Bencana Indonesia

Sebarkan artikel ini
Dwikorita Karnawati, Pionir Mitigasi Bencana Indonesia
Doc. Foto: BMKG

PANCAR.ID – Dwikorita Karnawati, yang lebih akrab disapa Rita, lahir pada 6 Juni 1964, merupakan akademisi dan teknokrat terkemuka Indonesia. Sejak November 2017, ia menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), setelah sebelumnya menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM).

Prof. Rita dikenal sebagai Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana di UGM dan telah berkontribusi signifikan dalam bidang mitigasi bencana di Indonesia dan dunia.

Rita menempuh pendidikan tinggi di bidang geologi, meraih gelar S1 Teknik Geologi di Fakultas Teknik UGM pada 1988, dilanjutkan dengan S2 dan S3 di bidang Engineering Geology di Leeds University, Inggris, pada 1992 dan 1996.

Pendidikan lanjutannya ini memberikan dasar bagi kariernya dalam penelitian geologi dan mitigasi bencana, khususnya dalam bidang prediksi bencana hidrometeorologis.

Prof. Rita dikenal luas karena penelitiannya yang revolusioner dalam pengembangan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System), terutama untuk bencana tanah longsor dan bencana hidrometeorologi.

Pada 2003, ia menerima Penghargaan Profesor Leverhulme dari Bristol University, Inggris, untuk penelitiannya tentang Sistem Peringatan Dini Longsor Berbasis Masyarakat, yang kemudian diakui sebagai salah satu penelitian terbaik oleh International Consortium on Landslides (ICL) pada 2011. Ini mengarah pada penunjukan UGM sebagai Pusat Keunggulan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana Tanah Longsor.

Prof. Rita juga memperoleh Program Penelitian Senior Fulbright pada 2011-2012, untuk mengembangkan integrasi sensor teknis dengan sensor manusia dalam sistem peringatan dini tanah longsor di San Diego State University, California, AS. Penelitian ini memperkuat upaya mitigasi bencana di Indonesia, yang sangat rentan terhadap bencana alam.

Sejak 2015, Prof. Rita telah ditunjuk sebagai Wakil Presiden ICL, berperan dalam mempromosikan pengembangan teknologi dan integrasi sensor manusia untuk sistem peringatan dini hidrometeorologi. Pada 2019, ia terpilih sebagai Ketua Kelompok Koordinasi Antar Pemerintah dalam Sistem Peringatan dan Mitigasi Tsunami Samudera Hindia (ICG/IOTWMS).

Baca: Profil Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, Pimpinan Baru BSSN

Selain itu, ia juga terlibat dalam sejumlah proyek internasional terkait mitigasi bencana, seperti pemetaan bahaya gempa bumi dan pencegahannya, serta pengembangan Sistem Peringatan Dini Multi-Bahaya di Indonesia.

Sebagai Kepala BMKG, Prof. Rita mendorong inovasi besar dalam teknologi sistem peringatan dini yang didukung oleh Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).

Teknologi ini digunakan untuk memperkuat prakiraan berbasis dampak di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika, yang terhubung langsung dengan media sosial dan aplikasi mobile untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Di bidang pendidikan, Prof. Rita juga memiliki dedikasi dalam pengembangan kapasitas mitigasi bencana. Ia pernah menjabat sebagai koordinator untuk Jaringan Universitas ASEAN pada Program Pengembangan Pendidikan Teknik Asia Tenggara antara 2004-2014, yang berfokus pada pendidikan mitigasi bencana di kawasan Asia Tenggara.

Berkat kontribusinya yang luar biasa dalam bidang geologi dan mitigasi bencana, Prof. Rita menerima berbagai penghargaan, termasuk The Young Academic Award dari World Bank (1997-1998), Leverhulme Professorship Award (2002), dan Best Paper and Presentation di berbagai konferensi internasional, seperti International Association of Engineering Geology (2006).

Ia juga terlibat dalam berbagai proyek penelitian global terkait mitigasi bencana, termasuk Seismicity and Landslide Hazard Mapping di Yogyakarta dan proyek-proyek lainnya yang didanai oleh Bank Dunia, JICA, dan Dewan Inggris.

Prof. Dwikorita Karnawati adalah sosok yang tak hanya berperan besar dalam penelitian geologi dan mitigasi bencana, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kebijakan untuk mengurangi dampak bencana di Indonesia.

Dengan dedikasinya yang luar biasa, ia terus berjuang untuk membangun Indonesia yang lebih aman dan siap menghadapi ancaman bencana alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!