PANCAR.ID – Seiring dengan perkembangan media digital, Kekerasan Berbasis Gender Online (KBOG), termasuk sekstorsi, semakin marak terjadi, terutama di platform media sosial seperti Instagram dan Facebook yang dimiliki oleh Meta.
Untuk itu, pada Selasa, 10 Desember 2024, Meta Indonesia menggelar diskusi terbuka dengan media untuk membahas isu ini. Perwakilan dari Forum Pengada Layanan Perempuan Korban Kekerasan (FPL) mengungkapkan tingginya jumlah korban KBOG.
Menurut data 2023, tiga lembaga yang tergabung, yaitu SintasPuan, KemenPPPA/SAPA, dan FPL, mencatatkan adanya 1.801 laporan korban kekerasan berbasis gender online. Siti Mazuma, Sekretaris Nasional FPL, menyoroti kebutuhan untuk menggandeng Meta dalam upaya pencegahan dan perlindungan korban.
Untuk memerangi KBOG, Meta Indonesia memperkenalkan berbagai fitur baru di Instagram yang dirancang untuk melindungi remaja dan perempuan dari aksi sekstorsi. Fitur-fitur ini, yang dijelaskan oleh Dessy Septiane Sukendar, Policy Programs Manager di Meta Indonesia, antara lain:
1. Membatasi Akses Pelaku Sekstorsi
Instagram akan memblokir permintaan akun yang terdeteksi terlibat dalam sekstorsi untuk mengikuti remaja, mengarahkan mereka ke folder spam. Fitur ini juga menguji pemberitahuan bagi remaja yang berbicara dengan orang dari luar negeri melalui Direct Message (DM).
2. Menyembunyikan Daftar Pengikut dan Orang yang Diikuti
Untuk mencegah pelaku menggunakan daftar pengikut korban, Instagram akan menyembunyikan informasi pengikut, orang yang diikuti, serta siapa yang menyukai atau menandai foto korban, sehingga mempersulit penyebaran aib korban.
Baca: SPK Citra Satelit, Solusi Konservasi Laut yang Ramah Masyarakat
3. Mencegah Tangkapan Layar di DM
Instagram memperkenalkan fitur yang mencegah tangkapan layar atau rekaman layar di Direct Message, termasuk di versi web, untuk melindungi privasi pengguna.
4. Proteksi Konten Sensitif
Gambar yang mengandung konten sensitif akan diburamkan secara otomatis saat dikirimkan atau diterima melalui DM, dengan peringatan bagi pengguna, terutama yang berusia di bawah 18 tahun.
Meta juga bekerja sama dengan ConnectSafety untuk menyediakan video edukasi bagi orang tua. Video ini dapat membantu mereka memahami cara kerja fitur-fitur baru Instagram yang tersedia di Meta Family Centre, agar mereka dapat lebih melindungi anak-anak mereka dari potensi risiko sekstorsi dan KBOG.
Selain fitur-fitur baru, Meta telah mengambil tindakan agresif dengan menghapus lebih dari 7.200 aset di Facebook yang terlibat dalam sekstorsi pada Juli 2024. Meta juga terus melakukan observasi terhadap pola-pola sekstorsi dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan konsekuensi.
“Pentingnya partisipasi masyarakat dalam memberikan umpan balik untuk memperbaiki sistem perlindungan remaja dan mengingatkan agar pengguna platform digital tidak menyalahgunakannya untuk tindakan yang merugikan orang lain,” tegas Dessy.