PANCAR.ID – Zaharman, seorang guru olahraga di SMA Negeri 7 Rejang Lebong, Bengkulu, baru-baru ini menerima penghargaan Guru Menginspirasi dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. GTK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Penghargaan ini diberikan untuk menghargai guru-guru yang bertugas di satuan pendidikan khusus dan/atau guru penyandang disabilitas yang telah memberikan inspirasi dalam dunia pendidikan.
Zaharman, yang telah mengabdi selama 33 tahun, dianugerahi penghargaan ini berkat dedikasinya yang luar biasa dalam mengajar, meskipun menghadapi berbagai tantangan besar.
Sejak awal kariernya, Zaharman telah menghadap medan yang sulit dan tantangan sosial yang kompleks, terlebih lagi mengajar di wilayah yang dikenal rawan tindakan kriminal. Keberanian dan keteguhan hatinya dalam menjalankan tugas sebagai pendidik menjadi teladan bagi rekan-rekannya.
Baca: Mengenal Mr. Ubed, Guru Inspiratif yang Raih Anugerah GTK 2024
Namun, tantangan yang paling berat datang dari sebuah insiden yang mengubah hidupnya. Zaharman diserang oleh salah satu orang tua siswa dengan ketapel ketika menegur anaknya yang merokok di lingkungan sekolah. Serangan itu mengakibatkan kebutaan permanen pada mata kanannya.
Meskipun demikian, Zaharman tidak pernah menyerah. Ia tetap melanjutkan tugasnya sebagai guru dengan semangat dan tekad yang kuat. Menurut Zaharman, meskipun banyak guru yang memilih untuk pindah karena kondisi sekolah yang semakin sulit, dirinya memilih untuk tetap mengabdi.
Ia percaya bahwa seorang pendidik harus memiliki daya juang tinggi dan mampu menyesuaikan gaya mengajar dengan perubahan pola asuh orang tua dan siswa. Menurutnya, tantangan dalam dunia pendidikan akan selalu ada, tetapi semangat untuk mencetak generasi penerus bangsa tidak boleh luntur.
Zaharman mengakhiri percakapannya dengan harapan bahwa para pendidik di seluruh Indonesia dapat terus introspeksi diri dan beradaptasi dengan perubahan zaman demi menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik. Bagi Zaharman, mengajar adalah panggilan hidup yang harus dijalani dengan penuh semangat dan tanggung jawab.