Caraka

Kolaborasi Inggris-Indonesia Tingkatkan Inklusi Sosial di ‘Breaking Barriers’

×

Kolaborasi Inggris-Indonesia Tingkatkan Inklusi Sosial di ‘Breaking Barriers’

Sebarkan artikel ini
Kolaborasi Inggris-Indonesia Tingkatkan Inklusi Sosial di 'Breaking Barriers'
Doc. Foto: Olenka

PANCAR.ID – Pada tanggal 3 Desember lalu, peringatan Hari Penyandang Disabilitas Internasional diselenggarakan oleh British Council dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dengan acara bertajuk “Breaking Barriers”.

Acara ini berlangsung di Soehanna Hall, Energy Building, dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai pentingnya inklusivitas, terutama bagi kelompok-kelompok yang kurang terwakilkan, seperti penyandang disabilitas, perempuan, kelompok muda, dan mereka yang berada di daerah-daerah terpencil.

Acara “Breaking Barriers” merupakan bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Inggris-Indonesia dan 90 tahun eksistensi British Council di dunia. Di acara ini, berbagai pihak yang terlibat berbagi wawasan mengenai kolaborasi Inggris-Indonesia dalam menciptakan inklusi melalui pendekatan di bidang pendidikan, bahasa, dan seni.

Para ahli dari berbagai sektor mengeksplorasi bagaimana pendekatan inovatif dapat menciptakan masa depan yang lebih aksesibel dan mendukung potensi setiap individu.

Summer Xia, Country Director Indonesia dan Direktur Asia Tenggara di British Council, menegaskan bahwa organisasi ini sangat mendukung kolaborasi lintas sektor yang memajukan prinsip Kesetaraan, Keberagaman, dan Inklusi.

Dalam pernyataannya, Xia menekankan pentingnya membuka peluang bagi semua orang untuk berkembang, sekaligus mengingatkan tentang upaya untuk mengurangi hambatan yang masih dihadapi banyak individu, terutama mereka dengan disabilitas.

Sebagai bagian dari upayanya, British Council selama ini telah mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesempatan bagi kelompok yang kurang terwakilkan.

Salah satunya adalah dengan mendanai proyek Going Global Partnerships, yang melibatkan 21 kemitraan universitas di Inggris dan Indonesia yang berfokus pada isu Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI).

Baca: SPK Citra Satelit, Solusi Konservasi Laut yang Ramah Masyarakat

Selain itu, British Council juga mendukung program seni inklusif melalui Connections Through Culture yang melibatkan seniman disabilitas. Pada sektor pendidikan, British Council mendorong guru untuk menerapkan pengajaran inklusif, yang dapat mengakomodasi beragam kebutuhan siswa, termasuk mereka dengan disabilitas dan neurodiversitas.

Organisasi ini mengembangkan berbagai sumber daya seperti kursus daring dan webinar untuk mendukung pengembangan kapasitas pengajar dalam hal ini. British Council juga memberikan hibah kepada para pendidik melalui Dana Pemberdayaan Pendidik Guru, guna membantu mereka mengembangkan komunitas praktik.

Salah satu contoh proyek yang didukung adalah Kelas Kreatif Indonesia Foundation yang membantu 2.000 guru di 12 kota dengan lokakarya daring dan luring.

Selain itu, British Council juga berfokus pada Skills for Inclusive Digital Participation, sebuah program yang melatih individu terpinggirkan di wilayah timur Indonesia untuk mengembangkan keterampilan digital.

Acara “Breaking Barriers” tidak hanya berfokus pada diskusi, tetapi juga pada pameran seni yang menampilkan karya seniman dengan kondisi neurodivergent, seperti pameran seni visual berjudul “Capturing Surroundings”. Pameran ini mengangkat karya dua seniman yang menggambarkan sudut pandang unik mereka tentang lingkungan sekitar.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, dalam sambutannya menegaskan bahwa inklusivitas penyandang disabilitas adalah prioritas utama bagi pemerintah Inggris.

Ia menjelaskan bahwa Inggris telah lama menjadi pemimpin dalam praktik inklusif global, dengan kebijakan seperti Equality Act 2010 yang menjadi acuan dalam hal anti-diskriminasi dan aksesibilitas.

Melalui acara ini, diharapkan tercipta ruang yang lebih inklusif di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan seni, yang memberikan kesempatan yang setara bagi semua individu, tanpa memandang hambatan yang mereka hadapi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!