PANCAR.ID – Sjafrie Sjamsoeddin, tokoh militer dan birokrat, resmi menjabat sebagai Menteri Pertahanan Republik Indonesia sejak 21 Oktober 2024. Ia dilantik sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Sebelumnya, Sjafrie pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan pada periode 2010–2014, menjadikan dirinya salah satu figur penting di bidang pertahanan Indonesia.
Sjafrie memulai kariernya sebagai anggota Kopassus, satuan elite TNI Angkatan Darat, yang mengantarkannya menjadi pengawal dan orang kepercayaan Presiden Soeharto. Ia dikenal setia mendampingi Soeharto hingga masa kejatuhan orde baru pada 1998.
Selain itu, hubungan eratnya dengan Presiden Prabowo Subianto—teman lama sejak masa aktif di militer—juga menjadi faktor signifikan dalam perjalanan karier Sjafrie di dunia pertahanan dan politik.
Karier militer Sjafrie tidak lepas dari tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dalam beberapa peristiwa penting, termasuk Invasi Timor Timur. Sjafrie disebut terlibat dalam pembantaian Santa Cruz tahun 1991 dan krisis di Timor Timur pada 1999.
Kemudian Penculikan Aktivis 1997-1998. Ia diduga berperan dalam penculikan para aktivis pro-demokrasi pada masa reformasi. Selanjutnya Kerusuhan Mei 1998, Sebagai Panglima Militer Jakarta kala itu, Sjafrie mendapat sorotan atas perannya dalam kerusuhan yang melanda ibu kota.
Baca: Mengenal Gus Ipul, Eks Wakil Gubernur Jatim yang Kini Jadi Menteri Sosial
Meskipun demikian, ia tidak pernah secara resmi didakwa atas tuduhan-tuduhan tersebut. Sjafrie diberhentikan dari militer terkait kasus penculikan aktivis, namun tetap menjadi tokoh yang dihormati di lingkup TNI.
Di sepanjang kariernya, Sjafrie telah menerima berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri, seperti Bintang Mahaputera Utama (2014), Bintang Dharma (2007), dan Beragam Satyalancana, termasuk Kesetiaan dan G.O.M.
Selain itu, ia juga memperoleh Brevet Master Parachutist dari US Army dan Brevet Pandu Udara (Pathfinder), menunjukkan keahliannya sebagai prajurit profesional.
Sebagai Menteri Pertahanan, Sjafrie memiliki tanggung jawab besar untuk memperkuat pertahanan nasional, menjalin hubungan strategis dengan negara-negara mitra, serta memastikan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Pengangkatannya oleh Presiden Prabowo mencerminkan peran strategis para tokoh militer dalam pemerintahan ini. Terlepas dari berbagai kontroversi, Sjafrie terus berfokus pada misinya untuk menjaga kedaulatan Indonesia di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Pengalaman panjang Sjafrie di bidang militer dan politik membuatnya tetap menjadi tokoh sentral dalam dunia pertahanan Indonesia. Meski dikelilingi kritik, kontribusinya dalam membangun sistem pertahanan nasional tetap mendapat pengakuan luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.