Humaniora

Pak Wasito: ASN Pemberani di Balik Konservasi Pantai Utara Jawa

×

Pak Wasito: ASN Pemberani di Balik Konservasi Pantai Utara Jawa

Sebarkan artikel ini
Pak Wasito: ASN Pemberani di Balik Konservasi Pantai Utara Jawa

 

Pancar.id – Pak Wasito seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Tata Ruang dan Permukiman, meraih penghargaan Kalpataru tahun 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Pada tahun 2015, ia juga meraih Kendal Awards di bidang lingkungan hidup.

Di tengah kesibukannya sebagai ASN, Pak Wasito secara sukarela terlibat dalam upaya penyelamatan Pantai Utara Jawa dari abrasi dan banjir rob. Sejak tahun 2006, ia aktif melakukan konservasi pesisir melalui penanaman mangrove, bakau, dan cemara di Kabupaten Kendal.

Kabupaten Kendal memiliki kekhasan panorama dataran rendah seperti pantai, taman, dan sungai. Dengan panjang pantai 42,4 km yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, Kabupaten Kendal memiliki potensi destinasi wisata seperti Pantai Kartika Jaya dan Pantai Karang Malang.

Beberapa wilayah yang telah dikonservasi oleh Pak Wasito antara lain Pantai Ngebum, Brangsong, Kartika Jaya, Patebon, Muara Kencan, Cepiring, dan Jungsemi, Kangkung.

Baca: Kisah Sukses Purwo Harsono, Mengubah Hutan menjadi Wisata Berkesejahteraan

Motivasi Pak Wasito untuk memulai upaya konservasi ini timbul pada tahun 2003 ketika ia tinggal di desa Kartika Jaya dan merasa prihatin dengan kondisi pantai di sekitarnya.

Meskipun dihadapkan pada cemoohan dan skeptisisme, setelah 1 hingga 2 tahun menunggu, tanaman yang ditanam oleh Pak Wasito berhasil tumbuh, memberikan manfaat kepada petani tambak, dan bahkan menciptakan destinasi wisata seperti Pulau Tiban di Kartika Jaya.

Meskipun perjalanan konservasi Pak Wasito penuh dengan tantangan, seperti protes dari keluarganya dan kerap kali tanaman yang mati akibat abrasi, keberhasilan tanaman yang hidup serta dampak positifnya bagi masyarakat memberikan semangat tambahan.

Pak Wasito juga berharap agar pesisir Kendal menjadi lebih hijau dan dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat melalui mangrove. Meskipun mendapat protes dari keluarganya, Pak Wasito tetap berkomitmen untuk melanjutkan perjuangannya menyelamatkan pesisir pantai dan mengajak anak muda untuk turut peduli dan mencintai lingkungan, khususnya di pesisir.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!