Pancar.id – Dengan usia yang masih 10 tahun, Muhammad Athar Al Ghifary yang sering disebut bocah ajaib ini telah mengukir prestasi gemilang dalam dunia motocross nasional.
Berasal dari Kabupaten Bandung Barat, Athar menunjukkan keahliannya menunggangi mini motocross dan meraih prestasi di berbagai kompetisi.
Cinta Athar terhadap balap motokros sudah muncul sejak usia dini, yang diperkenalkan oleh ayahnya Hilman Laksana, yang juga menjadi manajernya.
Ayahnya, seorang pembalap garuk tanah, terus memberikan nasihat kepada Athar untuk mengatasi rasa takut dan memotivasi untuk menjadi yang terbaik.
Athar yang bergabung dengan Tim Karunia Mandiri Sport Qiblattour VMX KONI KKB, memiliki sejumlah prestasi, termasuk juara nasional di kelas 50cc pada Kejuaraan Nasional Motocross 2018 di Bali. Meskipun masih berusia anak-anak, Athar telah berpartisipasi dalam kejuaraan bergengsi di Jawa Tengah dan Bali.
Baca: Rafdi Maradjabessy, Gambaran Tak Umum Anak Pejabat yang Memilih Hidup Sederhana
Prestasi juara nasional yang diraihnya merupakan hasil dari kerja keras selama 5 tahun terakhir. Bakat dan darah pembalap dari sang ayah tampak mengalir deras, dengan Athar meraih gelar juara daerah pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Barat tahun 2016. Selanjutnya, ia meraih juara 3 nasional pada 2017 dan seringkali mendominasi kejuaraan daerah yang diikutinya.
Athar juga tidak kenal takut, bahkan suka bersaing dengan anak-anak yang usianya lebih tua. Menurut sang ayah, Hilman, Athar senang melawan pebalap yang lebih berpengalaman, menunjukkan keberanian dan semangatnya yang luar biasa.
Prestasi terbaru Athar terjadi dalam ajang Jabar Open Motocross Grasstrack Championship 2020 Series Piala Menpora RI. Di sirkuit Motocross Cambora, Sumedang, Jawa Barat, ia berhasil meraih juara I di kelas Special Engine (SE) 65 cc Novice dan juara I di kelas SE 65 cc.
Keberhasilannya ini kembali mencuri perhatian dan membuktikan bahwa Athar Al Ghifary adalah seorang bintang muda dalam dunia motocross Indonesia.
