Humaniora

Kisah Inspiratif Mbah Tono dan Perjalanannya Menuju Baitullah

×

Kisah Inspiratif Mbah Tono dan Perjalanannya Menuju Baitullah

Sebarkan artikel ini
Kisah Inspiratif Mbah Tono dan Perjalanannya Menuju Baitullah
Doc. Foto: majelistabligh,id

PANCAR.ID – Meskipun musim haji telah berlalu, cerita Mbah Tono tetap mencuri perhatian banyak orang. Pria berusia 61 tahun asal Kelurahan Tinatan, Kota Ponorogo, Jawa Timur ini berhasil mewujudkan impian besarnya untuk menunaikan ibadah haji, yang dicapai melalui kerja keras memungut barang bekas.

Bagi Mbah Tono, berasal dari kalangan menengah ke bawah bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Ibadah haji menjadi impian terbesarnya, dan meskipun penuh tantangan, ia tidak pernah menyerah.

Mbah Tono terinspirasi untuk berhaji setelah bermimpi melakukan ibadah suci tersebut pada tahun 1998, yang menjadi titik awal perjuangannya.

“Saat saya terbangun, saya berdoa dengan penuh kesungguhan hati dan memohon kepada Allah SWT agar diberi kemampuan untuk berhaji ke tanah suci,” ungkap Mbah Tono dalam sebuah wawancara sebagaimana dilansir dari laman GNFI, Selasa (28/10/2024).

Keyakinan tersebut mendorongnya untuk tidak hanya berharap, tetapi juga berusaha mewujudkan mimpinya. Tanpa memiliki strategi khusus, Mbah Tono menghabiskan waktu untuk melakukan berbagai pekerjaan serabutan.

Ia mengumpulkan barang bekas, menyapu, memperbaiki genting, hingga memotong kayu. “Saya mulai narik becak dan mulung sejak tahun 1983, kemudian diberi pekerjaan sebagai tukang sapu dan kadang-kadang memperbaiki atap. Semua pekerjaan halal yang saya bisa, saya lakoni,” ungkapnya.

Baca: Mbah Saring dan Contoh Nyata Semangat Belajar di Usia 50 Tahun

Meski penghasilannya tidak besar, Mbah Tono tetap gigih menyisihkan sebagian uangnya untuk menabung demi ibadah haji. Dalam sehari, ia bisa menabung antara Rp3.000 hingga Rp15.000, dan dalam sebulan, ia berhasil menabung hingga Rp150.000.

Kekuatan mental dan keyakinan Mbah Tono sangat luar biasa. Ia percaya bahwa “kalkulator Allah berbeda dengan itung-itungan manusia.” Ia terus berdoa agar suatu hari dipanggil ke baitullah.

Kesempatan itu datang ketika Mbah Tono membantu menjual tanah milik orang lain dan mendapatkan komisi sebesar Rp7 juta. Uang tersebut, ditambah tabungannya, memberinya keberanian untuk mendaftar haji pada tahun 2011. Sejak saat itu, jalannya semakin terbuka.

Ia juga mendapatkan bantuan dari warga sekitar dan mulai beternak kambing dan sapi untuk menambah penghasilannya. Akhirnya, pada tahun 2024 ini, Mbah Tono berangkat haji sebagai bagian dari Kloter 19 Embarkasi Surabaya, dijadwalkan terbang pada Kamis, 16 Mei.

Keberangkatan haji Mbah Tono tidak hanya menjadi kebahagiaan pribadi, tetapi juga kebahagiaan bersama bagi masyarakat. Dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Harian Surya, Mbah Tono diarak oleh warga menggunakan gerobak mulungnya saat hendak berangkat haji.

Kisah Mbah Tono mengajarkan kita bahwa dengan kerja keras, keyakinan, dan konsistensi, impian besar meskipun tampak sulit dapat terwujud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!