Pancar.id – Ada sejumlah daerah di Indonesia yang terkenal memiliki objek wisata petualangannya berupa penelusuran gua dengan kolam alami berair jernih di dalamnya.
Salah satunya adalah Gua Rangko, salah satu objek wisata alam yang terletak di Labuan Bajo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) atau tepatnya berada di ujung utara dari Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat.
Diketahui, gua ini masuk wilayah administrasi Desa Rangko, Kecamatan Boleng. Kendati demikian, letak persis dari gua ini justru tidak menyatu dengan daratan Pulau Flores atau lebih tepatnya terpisah oleh perairan Tanjung Boleng.
Dilansir dari indonesia.go.id, gua unik tersebut berada di Pulau Gusung. Begitu kita memasuki kawasan pantai di Desa Rangko dan berniat menuju Gua Rangko, kita bisa memanfaatkan jasa perahu kayu bermesin milik penduduk setempat.
Pada umumnya warga akan menyewakan kapal mereka untuk satu paket perjalanan, pergi dan pulang, dengan harga sewa sebesar Rp300 ribu. Apabila itu dirasa masih kemahalan, tak perlu khawatir karena kita bisa menawarnya agar biaya sewa bisa lebih ringan.
Selain itu, agar biaya sewanya lebih ringan, maka sebaiknya kalian memakai kapal yang dilakukan dengan rombongan minimal delapan orang, tergantung dari kapasitas angkut kapal. Dari dermaga Desa Rangko menuju Pulau Gusung dapat dicapai dalam 30 menit perjalanan laut dengan kondisi ombak yang tenang.
Selain menjadi lokasi Gua Rangko, Pulau Gusung yang tak berpenghuni juga memiliki keindahan terumbu karangnya yang masih alami dan dangkal hingga 100 meter dari bibir pantai. Tak hanya itu saja, air lautnya pun masih sangat jernih.
Selain memanfaatkan jalur darat dari pusat kota memasuki Desa Rangko sebelum menuju Gua Rangko, kita juga bisa langsung menyewa kapal di Pelabuhan Labuan Bajo dengan jarak tempuhnya paling cepat 50 menit hingga 70 menit menuju Pulau Gusung. Namun tentu saja, untuk sewa kapalnya itu lebih mahal dibandingkan naik dari dermaga Desa Rangko.
Setibanya di kawasan Pulau Gusung, kita akan disambut oleh dermaga kayu yang dilengkapi titian sepanjang 200 meter menuju bibir pantai dengan lebar titian 1,5 meter. Nah, dari atas titian kayu ini, sambil berjalan kita pun bisa menatap pemandangan bawah laut yang indah tepat di bawah jembatan.
Gugusan terumbu karang yang dangkal di kedalaman satu meter pun tersaji memanjakan mata. Tampak juga beragam ikan hias berenang secara bebas dan dapat kita nikmati dengan mata telanjang berkat jernihnya air laut yang biru.
Sebelum meneruskan perjalanan melewati bibir pantai tepatnya di ujung dari jembatan kayu, kita juga akan melewati sebuah bangunan kayu yang berfungsi sebagai pos penjaga dan loket retribusi. Setiap pengunjung pun akan dikenai biaya retribusi sebesar Rp20.000 untuk sekali masuk.
Baca : Ujung Genteng, Mutiara Tersembunyi di Pesisir Pantai Selatan Jawa Barat
Perjuangan menuju perut bumi Pulau Gusung ternyata belum berhenti sampai di situ saja. Karena, kita juga masih harus menaklukkan jalur setapak sejauh hampir 500 meter sebelum tiba di mulut gua.
Diketahui jalur setapaknya ini sedikit terjal dan licin, terutama setelah diguyur hujan. Maka jalan berubah menjadi berlumpur dan jika tidak awas dalam melangkahkan kaki, kita bisa terpeleset dan terantuk batu karang.
Setibanya di mulut gua, kita akan kembali diuji nyali dengan melewati titian berupa tangga kayu yang licin untuk turun ke dasar gua yang berbatu sedikit tajam dan licin karena ditumbuhi lumut.
Perjuangan dalam menaklukkan medan terjal dan menantang pun akan segera berakhir begitu kita melangkahkan kaki hanya beberapa meter menjauh dari tangga.
Karena setelah itu di hadapan kita, di antara batu-batu stalaktit yang berbaris menggantung di langit-langit gua, kita bisa melihat pantulan riak air yang terkena sinar mentari dan terefleksi pada dinding gua.
Itulah yang menjadi lokasi sesungguhnya dari kolam renang alam karya agung Sang Pencipta di dalam Gua Rangko. Air kolamnya sangat jernih hingga membuat bebatuan stalagmit yang berada di dasar kolam terlihat sangat jelas. Apalagi jika ditimpa pendaran sinar matahari hingga dasar kolam di kedalaman empat meter.
Uniknya, kendati kolam ini berada di dalam gua, akan tetapi rasa airnya asin karena berasal dari air laut yang masuk ke dalam gua melalui celah-celah sempit bebatuan. Saat kita akan masuk ke dalam kolam dan berenang, diharapkan juga untuk berhati-hati melangkahkan kaki karena batu-batuan cadas di pinggiran kolam sangat licin.
Begitu juga saat sedang berenang, diusahakan untuk tetap berhati-hati agar anggota badan tidak terkena batuan cadas dan tajam di sekitar kolam yang dikhawatirkan akan melukai kita.
Sedikit tips agar liburan di Pulau Gusung dan Gua Rangko tetap menyenangkan dan tidak mengganggu mood kita, Jangan lupa untuk menyiapkan perbekalan yang cukup. Karena, selain tidak ada warung makan di lokasi objek wisata, kita juga akan sedikit kesulitan dalam mendapatkan air bersih termasuk untuk minum.
Kemudian juga persiapkan pakaian yang simple, termasuk baju ganti serta kantong plastik untuk pakaian basah yang dipakai untuk berenang. Jangan lupa juga membawa alat penerangan, misalnya, senter atau lampu minyak.
Gunakan pula alas kaki yang nyaman agar tidak mengganggu perjalanan serta tidak lupa membawa obat merah atau antiseptik yang nantinya digunakan untuk mengobati luka sekiranya terbentur karang. Bawa juga obat nyamuk lotion karena di sekitar lingkungan gua pastinya banyak sekali nyamuk.*
Baca pula : Dulu Tambang Pasir, Bilebante Kini Jadi Kawasan Pelesir