Pancar.id – Belakangan ini, sosok dai atau ustazah muda, Ning Umi Laila menuai sorotan hingga menjadi bahan pembicaraan publik setelah berbagai video dakwahnya viral di media sosial khususnya TikTok.
Ning Umi Laila juga dikenal sebagai mubalighah milenial yang tetap bisa menyampaikan pesan ceramahnya dengan baik kepada audiens dengan gaya anak mudanya.
Selain sebagai mubalighah, diketahui Ning Umi Laila yang juga dikaruniai suara merdu ini dikenal sebagai munsyidah, yakni seseorang yang berprofesi membaca dan melantunkan syair atau salawat.
Viralnya sosok Ning Umi Laila di dunia maya pun membuat banyak orang penasaran siapakah sebenarnya Ning Umi Laila hingga dikenal sebagai mubalighah milenial yang dicintai khususnya oleh kaum ibu-ibu?
Ummi Lailatul Rahmah Hadi atau yang lebih dikenal dengan nama Ning Umi Laila ini merupakan mubalighah atau penceramah kelahiran Surabaya, 8 Agustus 2000.
Ning Umi Laila merupakan anak dari pasangan KH Edy Rahmatullah, MEi atau yang lebih dikenal dengan Kyai Granat (almarhum) dan Sulastri. Gadis cantik yang kini genap berusia 22 tahun itu juga dibesarkan oleh kedua orang tua yang berprofesi sebagai mubaligh.
Bahkan sang ayah dan ibunya juga sering berdakwah bersama-sama atau berduet. Ning Umi Laila memiliki dua orang saudara bernama Nabil Rahmatullah dan Ali Ziviar Rahmatullah.
Melihat kedua orang tuanya yang merupakan seorang pendakwah, lantas membuat Ning Umi Laila pernah bertanya kepada sang ayah apakah dirinya juga harus mengikuti jejak sang ayah dengan menjadi mubalighah. Pasalnya, saat itu Ning Umi Laila sendiri sama sekali tidak ada ketertarikan dengan dunia dakwah.
Baca: Profil Ustazah Halimah Alaydrus
Ketika Ning Umi Laila duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), sang ibu menderita sakit stroke hingga membuatnya tak bisa melanjutkan perjuangannya untuk berdakwah. Oleh karena itulah, jamaah pun mendorong agar ayahnya bisa berdakwah secara duet dengan dirinya.
Hingga suatu saat, ayahnya pun jatuh sakit. Sementara itu, di lain sisi ada amanah untuk mengisi pengajian. Lalu, sang ayah mengutus Umi untuk menggantikannya berceramah. Dikarenakan ketaatannya kepada ayah, Ning Umi Laila pada akhirnya berangkat untuk pertama kalinya dengan sedikit terpaksa.
Tak disangka setelah selesai berceramah, ternyata para jamaah menyukai ceramah yang disampaikan Ning Umi Laila. Berawal dari sanalah ia selanjutnya mulai berdakwah secara duet dengan ayahnya.
Akan tetapi sejak sang ayah meninggal dunia, ia tetap berdakwah meskipun tanpa pendampingan dari Kyai Granat. Meskipun pada awalnya mubalighah belia ini merasa terpaksa dalam berdakwah, namun seiring berjalannya waktu ia mulai terbiasa dan menikmati aktivitasnya kini sebagai seorang pendakwah.
Kini, Ning Umi Laila juga kerap menyebarkan dakwah melalui media sosial seperti, Instagram dan YouTube. Tak hanya berdakwah, Ning Umi Laila juga diketahui menjadi seorang penyanyi religi. Bahkan beberapa lantunan salawat dan lagu-lagu islami yang dinyanyikannya, kerap diunggah di channel YouTube miliknya.
Di satu sisi, Ning Umi Laila sebenarnya sudah terbiasa dalam melantunkan salawat sejak masih duduk di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Saat ini, Ning Umi Laila masih menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya sembari berdakwah dan mengelola salah satu pondok pesantren di Surabaya.
Meskipun begitu, tak dapat dipungkiri juga bahwa mahasiswa semester tujuh ini terkadang mengaku kesulitan dalam mengatur waktu. Pasalnya, di rumah ia harus mengurusi ibu yang sakit, serta adik-adiknya yang masih kecil. Sehingga, hal itu pun terkadang membuatnya sedikit kelabakan dalam mengatur jadwal kuliah dengan pengajian.
Namun ia tak pernah mengeluh melainkan semakin mencintai profesinya sebagai mubalighah. Karena dirinya juga seolah menemukan kebahagiaan tersendiri dengan memberikan manfaat kepada banyak orang.